Merdunya Lantunan Adzan di Kota Muenchen Jerman

Lantunan adzan di Kota Muenchen Jerman, Sabtu 9 Juni 2018.
Sumber :
  • Dokumentasi Norliza

VIVA – Di tengah maraknya pro dan kontra terhadap Islam di Jerman, sekelompok umat Muslim di Kota Muenchen akhir pekan lalu menyelenggarakan acara buka puasa bersama. Momen istimewa ini mengambil tempat di Marienplatz, alun alun utama di kota kedua terbesar di Jerman itu.

Kejebak Macet Jelang Buka Puasa Bikin Tekanan Darah Tinggi, Kok Bisa?

Diawali dengan musik dan sedikit ceramah tentang Islam, pada Sabtu malam pukul 21.21 waktu setempat, seorang pemuda dengan celana jeans dan t-shirt putih naik ke panggung. Dia mengumandangkan adzan di alun alun kota itu secara live dan amat syahdu.

Ini merupakan pertama kalinya adzan dikumadangkan di muka umum Kota Muenchen saat bulan Ramadan , diikuti dengan buka puasa bersama.

Doa Setelah Adzan Lengkap Beserta Manfaatnya

Rahima, WNI di Muenchen yang ikut acara buka puasa tersebut kepada VIVA mengaku sangat bersyukur melihat pemandangan itu. "Alhamdulillah, terharu sekali bisa mendengar adzan di Marienplatz. Seru sekali buka puasanya. Saya berharap orang orang dapat mengerti bahwa Islam adalah agama yang toleran".

Warga Durban Minta Adzan Dibatasi Menang di Pengadilan

Marienplatz adalah alun alun utama tepat di depan balai kota atau Rathaus Muenchen. Alun alun ini merupakan salah satu ikon kota ini, mengingat bangunannya yang megah bergaya neo gothic. Selain turis dan warga kota yang lalu lalang disini, biasanya Marienplatz digunakan juga untuk demonstrasi berbagai tujuan hingga perayaan kemenangan tim sepak bola Bayern Muenchen.

Takjil Gratis

Sejak sore, tampak sejumlah pemuda dan pemudi sibuk mengatur makanan dalam kotak kotak yang diangkut dengan sebuah mobil van. Beberapa saat sebelum adzan terdengar, mereka berkeliling membagikan air putih dalam botol dan minuman ringan. Pisang, roti, buah buah berry yang dikemas dalam cangkir plastik, begitu pula dengan pasta dengan saus yogurt, kue kue semacam baklava, dibagikan dengan mengangkutnya dalam kotak besar menghampiri mereka yang berada di sekitar panggung.

Acara buka puasa ini mengambil tempat di salah satu sudut Marienplatz yang dekat dengan perempatan zona pejalan kaki yang ramai. Ada sekitar 30 meja tinggi berlapis taplak putih berhias lilin  Menjaga agar tak tertiup tertiup angin, lilin lilin ini dilindungi dengan kertas hias bertuliskan "Ramadan mubarak" dan doa buka puasa.

Baik yang berpuasa maupun yang tidak berpuasa pun boleh ikut menikmati hidangan buka puasa sederhana tersebut.

Menurut Hamza ben Ghazala, salah satu panitia penyelenggara, buka puasa bagi muslim dan non muslim di muka umum ini tak lain ingin menunjukkan bahwa pemeluk Islam merupakan bagian dari masyarakat dan tidak menginginkan adanya masyarakat paralel.

Ada sekitar 60 orang sukarelawan yang ikut dalam aksi ini, yang dikumpulkan lewat internet. "Persiapannya memang berat namun dengan izin Allah, semua lebih ringan dan dapat kami laksanakan," kata dia.

Hamza mengakui Pemerintah Kota Muenchen sangat terbuka dengan ide semacam ini. "Apalagi acara ini tidak mengatasnamakan organisasi apapun. Izinnya jadi lebih mudah," lanjut dia.

Hamza dan rekan rekannya berharap tahun depan aksi seperti ini dapat kembali digelar. "Harapannya kami dapat melaksanakan aksi buka puasa yang lebih besar"

Selama acara buka puasa  berlangsung hingga di pengujung acara, sebagian dari relawan berkeliling untuk mengumpulkan sampah, sehingga acara tersebut berlangsung rapi dan bersih. Tidak tampak adanya pengamanan yang berlebihan selama acara ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya