Kim Jong-un Mau Nginap di Hotel Fullerton, Korut Tak Sanggup

Kim Jong-un dilaporkan menghendaki pertemuan dengan Trump tetap dapat terlaksana. - Reuters
Sumber :
  • bbc

VIVA – Menjelang pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, kini timbul masalah baru. Beredar kabar gonjang-ganjing soal pihak yang harus membayar tagihan hotel Kim selama berada di Singapura nantinya.

Kocar-kacir, Tentara Korut Berlarian Saat Hadapi Drone Tempur Ukraina

Amerika Serikat dilaporkan tengah bersiap-siap untuk membayar presidential suite mewah bagi Kim Jong-un. Kamar mewah adalah sesuatu yang diinginkan pemimpin Korut selama tinggal di Singapura, namun dikhawatirkan mereka tak mampu untuk membayarnya.

Saat Wakil Kepala Staf Gedung Putih Joe Hagin dan Kepala Staf de facto Kim, Kim Chang-son berusaha menuntaskan rincian logistik di Singapura, dilaporkan bahwa pemimpin Korut meminta untuk menginap di hotel bintang lima yang bernama The Fullerton Hotel.

Lebih dari 3.000 Tentara Korut Mati di Rusia

Namun, menurut Washington Post, negara yang kekurangan uang itu menuntut orang lain membayar tagihan hotel yang diperkirakan mencakup US$6.000 per malam untuk presidential suite atau setara dengan Rp83 juta.

Hotel yang terletak di Singapore River itu menggambarkan citranya sebagai hotel paling eksklusif. Disebutkan bahwa presidential suite adalah kamar paling mewah dengan semua akses elite Singapore Club yang dilengkapi dengan grand piano dan memiliki lift pribadi untuk akses privat.

Kim Kang Solat dan Belek Aganak, Tentara Korut yang Mati Bawa Dokumen Palsu

Ketika ditanya tentang laporan bahwa Kim mungkin akan menginap di hotel tersebut, resepsionis di hotel yang dibangun pada 1982 itu mengatakan bahwa informasi tamu bersifat sangat rahasia.

Meski AS terbuka untuk memenuhi biaya menginap Kim di hotel, pembayaran apa pun dapat melanggar sanksi Departemen Keuangan di negaranya. Akibatnya, Kantor Kontrol Aset Asing pun perlu menangguhkan sementara penerapan sanksi melalui pengabaian.

Solusi lain, Singapura mengatakan siap memenuhi sebagian biaya pertemuan. Tanpa memberikan rincian spesifik, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan bahwa negaranya siap menanggung biaya untuk memastikan pertemuan itu sukses.

"Jelas ya, tapi itu adalah biaya yang akan kami tanggung untuk memainkan bagian kecil dalam pertemuan bersejarah ini," kata Ng seperti dikutip dari Independent.

Sementara itu, Kampanye Internasional untuk Penghapusan Senjata Nuklir (ICAN) oleh kelompok yang berbasis di Jenewa mendorong penerapan penuh perjanjian tentang larangan senjata nuklir dan mengatakan akan siap memenuhi biaya tinggal Kim.

"Gerakan kami berkomitmen untuk penghapusan senjata nuklir dan mengakui bahwa pertemuan bersejarah ini adalah kesempatan satu generasi untuk bekerja bagi perdamaian dan perlucutan senjata nuklir," kata Akira Kawasaki dari kelompok pengarah ICAN.

Meskipun spekulasi meluas, belum ada konfirmasi publik mengenai lokasi pasti pertemuan Kim dengan Trump. Tempat-tempat potensial yang disebutkan antara lain di Hotel Shangri-la, Hotel Capella di Pulau Resor Sentosa, dan Marina Bay Sands.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya