Logo ABC

Dibebaskan karena 'Senjata Terornya' Cuma Pemukul Lalat

Khaled Merhi mengaku memodifikasi alat pemukul lalatnya untuk menyalakan panggangan barbequenya.
Khaled Merhi mengaku memodifikasi alat pemukul lalatnya untuk menyalakan panggangan barbequenya.
Sumber :
  • abc

Khaled Merhi, seorang pria di Sydney, Australia, yang ditahan polisi selama delapan hari dengan tuduhan berencana menjatuhkan pesawat Etihad kini telah direhabilitasi namanya. Pasalnya, "senjata teror" yang dituduhkan terhadapnya ternyata hanya sebuah alat pemukul lalat yang dimodifikasi.

Merhi (40) didakwa memiliki atau menggunakan senjata terlarang tanpa izin setelah Kepolisian New South Wales (NSW) menemukan pemukul lalat dalam penggerebekan di rumahnya di daerah Surry Hills pada bulan Juli 2017.

Pembela terdakwa, Luke Del Monte, dalam persidangan mengatakan bahwa kliennya memodifikasi alat pemukul lalat "berbentuk raket tenis" itu sehingga dia bisa menggunakannya untuk menyalakan barbeque.

Tukang cat ini ditahan selama lebih dari seminggu atas dugaan berkomplot untuk menjatuhkan pesawat menggunakan bom yang akan disembunyikan dalam penggiling daging. Namun kini dia dibebaskan tanpa tuduhan melakukan pelanggaran terorisme.

Pada saat pernggerebekan, polisi menggambarkan "senjata" tersebut sebagai senjata taser buatan sendiri. Namun hari ini polisi mengakui kekuatan alat itu jauh dari senjata taser yang digunakan polisi.

"Sebuah alat taser Kepolisian NSW memancarkan tegangan listrik 300 kali dibandingkan alat ini," kata Amin Assaad, penuntut dari kepolisian, dalam persidangan.

External Link: Tweet from lawyer