Putin Tolak Rusia Disalahkan Atas Jatuhnya MH17
- Sergei Chirkov/POOL via Reuters
VIVA - Penyelidik Belanda menyimpulkan rudal BUK buatan Rusia yang menyebabkan Pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines bernomer penerbangan MH17 jatuh di kawasan udara Ukraina pada Juli 2014. Rudal tersebut berasal dari suatu unit militer yang bermarkas di kota Kursk.
Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin membantah temuan tersebut. Dia menyatakan negaranya tidak bisa disalahkan atas jatuhnya pesawat MH17. Demikian dilansir dari Sky News, Sabtu, 26 Mei 2018.
Putin menilai jatuhnya pesawat itu sebagai tragedi yang mengerikan. Tetapi menegaskan temuan itu tidak dapat dipercaya karena negaranya tidak ikut terlibat dalam penyelidikan.
Sebelumnya, Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengatakan Rusia bertanggung jawab penuh atas penyebaran rudal BUK. Pemerintah Belanda bersama Australia menyalahkan Rusia atas tragedi yang menewaskan 298 penumpang dan awak tersebut.
Selanjutnya, mereka akan membeberkan temuan itu ke pengadilan internasional yang bisa mengarah ke individu tertentu. Sejauh ini, tim investigasi Belanda fokus pada sekitar 100 orang yang dicurigai telah memainkan peran aktif dalam insiden itu, tetapi belum mau menyebutkan nama mereka secara terbuka.
Pesawat MH17 itu melakukan perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ketika ditembak jatuh di atas wilayah yang dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia pada 17 Juli 2014.
Tim investigasi membuat ulang rute yang diambil oleh konvoi rudal dari Kursk melintasi perbatasan menggunakan video dan gambar.
"Semua kendaraan dalam konvoi yang membawa rudal itu adalah bagian dari pasukan bersenjata Rusia," kata Wilbert Paulissen, dari Kepolisian Nasional Belanda, pada konferensi pers hari, Kamis lalu.
AS dan Inggris mendukung temuan tersebut. Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan Rusia harus memberikan klarifikasi dan menghentikan penyebaran informasi yang tidak benar.
NATO juga meminta Rusia untuk menerima tanggung jawab. Sementara itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan sudah waktunya bagi Rusia untuk mengakui perannya dalam penembakan MH17 dan menghentikan kampanye disinformasi yang tidak berperasaan.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengaku telah berbicara dengan rekannya dari Belanda, Stef Blok. Hasilnya, Negeri Kincir Angin itu sama sekali tidak ragu bahwa BUK berasal dari Rusia.