Pemilu Kontroversial, Nicolas Maduro Jadi Presiden Venezuela
- Reuters/Carlos Garcia Rawlins
VIVA – Presiden Venezuela Nicolas Maduro kembali terpilih dalam pemilu ulang yang dianggap kontroversial yang berlangsung pada Minggu, 20 Mei 2018. Namun demikian, rival politiknya menyatakan bahwa penghitungan dilakukan tak adil menyusul adanya sejumlah wilayah kantong suara yang dicurigai tak benar jumlahnya.
Dilansir laman Reuters, Komisi Pemilihan Umum setempat menyatakan bahwa tingkat partisipasi pemilih juga cukup rendah yaitu hanya 46,1 persen. Angka tersebut turun sekitar 80 persen dibandingkan pemilu untuk memilih presiden pada 2013.
Hasil itu terjadi menyusul adanya seruan boikot untuk terlibat dalam pemilihan politik di Venezuela dan kekecewaan masyarakat kepada partai serta oposisi arus utama di negeri itu.
Meskipun kemenangan Maduro dipertanyakan dan dipersoalkan, para pendukungnya sudah langsung melakukan perayaan di area Caracas. Mereka heboh berdansa latin untuk merayakan kemenangan itu secara massal.
Perayaan dipusatkan di pusat kota Miraflores yang juga merupakan area presidensial di negara itu. Disebutkan, Maduro mendapatkan suara hingga 5,8 juta voting versus 1,8 juta voting yang didapatkan pesaingnya di pemilu.