RI Desak Negara-negara Islam Segera Boikot Produk Israel
- Kementerian Luar Negeri RI
VIVA – Indonesia mendesak masyarakat internasional, terutama semua anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk bersikap tegas menyikapi manuver Amerika Serikat yang seenaknya memindahkan kedutaan besarnya di Israel, dari Tel Aviv ke Kota Yerusalem, yang masih dipersengketakan dengan Palestina. Salah satu langkah tegas yang bisa dilakukan adalah boikot produk-produk Israel, yang merupakan sekutu utama AS.
Demikian seruan delegasi Indonesia dalam pertemuan tingkat menteri untuk mempersiapkan KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam dalam merespons situasi paska peresmian pemindahan kedutaan Amerika Serikat ke Yerusalem dan tindakan tentara pendudukan Israel yang mengakibatkan korban jiwa masyarakat sipil. KTT ini berlangsung di Istanbul, Turki, 18 Mei 2018.
Dalam Pertemuan Tingkat Menteri yang diadakan sebelum rangkaian KTT Luar Biasa OKI, Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir meminta OKI untuk mengambil langkah tegas, konkret, dan praktikal serta yang dapat dirasakan langsung oleh rakyat Palestina untuk merespons situasi terkini di Palestina.
"Indonesia secara khusus juga minta kantor OKI untuk memboikot produk yang diproduksi di daerah pendudukan Israel agar segera berfungsi. Ini adalah amanat dan tindak lanjut konkret keputusan KTT Alquds Alsharif yang diadakan di Jakarta tahun 2016," kata Wamenlu Fachir, seperti yang dipublikasikan oleh Kementerian Luar Negeri RI hari ini.
Delegasi Indonesia pada KTT Luar Biasa OKI ini dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. KTT ini merupakan inisiatif Presiden Turki sebagai ketua KTT OKI dan dihadiri oleh Raja Jordania, Presiden Iran, Presiden Afghanistan, Presiden Guinea, Presiden Mauritania, Presiden Sudan, Pangeran Kuwait, Pangeran Qatar, dan menteri serta pejabat tinggi anggota OKI.