Indonesia Kalah Pengaruh Dibanding Singapura dan Malaysia
- abc
"Jadi mereka kurang berminat menjadi pemain besar dunia. Tidak seperti zaman Bung Karno yang mengguncang-guncang dunia sejak proklamasi 1945," kata Prof Ariel yang sekarang menjadi profesor pada Herb Feith Foundatioan di Monash University Melbourne tersebut.
Menurut dia, karena Indonesia negara berpenduduk besar dan majemuk dengan wilayah yang luas, maka sebagian besar perhatiannya tercurah pada upaya memelihara persatuan, dan mengatasi benih-benih perpecahan.
Karenanya perhatian untuk memperbesar pengaruh di mancanegara bukanlah prioritas.
Dalam peringkat pengaruh secara keseluruhan, Indonesia mendapat angka 20,0 dari angka tertinggi 100. Amerika Serikat berada di peringkat pertama dengan nilai 85,5, disusul China 75,5, dan Jepang 42,1.
Australia berada di peringkat keenam, Singapura di peringkat 8 dengan nilai 27,9, dan Malaysia di peringkat 9 dengan 20,6 poin.
Selain pengaruh keseluruhan, Lowy Institut mendasarkan pemeringkatan itu pada delapan kategori yaitu sumber ekonomi, kekuatan militer, ketahanan, kecenderungan di masa depan, pengaruh diplomatik, hubungan ekonomi, kekuatan pertahanan dan pengaruh budaya.
Dalam indeks mengenai pengaruh budaya, Indonesia juga berada di peringkat lebih rendah dibandingkan negara serumpun seperti Malaysia.