Guatemala dan Paraguay Akan Pindahkan Kedubes ke Yerusalem
- REUTERS/Ronen Zvulun
VIVA – Paraguay akan memindahkan kantor kedutaannya di Israel ke Yerusalem pada akhir Mei 2018. Langkah ini dilakukan menyusul sikap Amerika Serikat dan Guatemala yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Status Yerusalem merupakan salah satu poin penting perselisihan sengit di kawasan tersebut. Israel menyatakan bahwa kota itu adalah ibu kota abadi dan tak terpisahkan dari bangsanya. Sementara itu, Palestina menginginkan bagian timur Yerusalem sebagai ibu kota negara tersebut.
"Presiden Paraguay Horacio Cartes berencana untuk datang ke Israel akhir bulan ini untuk membuka kedutaan di Yerusalem," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahson yang dikutip Reuters.
Juru Bicara Pemerintah Paraguay mengatakan, Cartes menjadwalkan perjalanan ke Israel untuk memindahkan kedutaan pada 21 atau 22 Mei 2018.
Sementara itu, dalam kunjungan ke Venezuela, Presiden Palestina Mahmoud Abbas berharap negara-negara lain tidak mengikuti langkah Paraguay, Guatemala, dan Amerika Serikat.
"Kami berharap negara-negara lain di benua Amerika tidak memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem, karena ini bertentangan dengan hukum internasional," kata Abbas.
Pada Maret 2018, diketahui bahwa Presiden Guatemala Jimmy Morales mengatakan negaranya segera memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 16 Mei 2018 atau dua hari setelah Amerika Serikat akan melakukan hal yang sama.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim pada April lalu bahwa setidaknya beberapa negara sudah menyinggung untuk mengikuti jejak AS. Namun, dia enggan memberi detail lebih lanjut.