Hari Kebebasan Pers Dunia, Jurnalis Makin Terancam

Aktivitas fotografer atau pewarta foto
Sumber :
  • REUTERS/Suzanne Plunkett

VIVA – Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres meminta para pemerintah di berbagai negara lebih menunjukkan tanggung jawab dalam melindungi kebebasan pers di negaranya masing-masing. Hal itu disebutkannya dalam rangka memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia yang jatuh setiap tanggal 3 Mei, tepat pada hari ini.

Jurnalis dan Staf Media Jadi Profesi yang Paling Banyak Ngopi

Dikutip dari Aljazeera, pemerintah perlu melindungi pekerjaan jurnalis karena wartawan melakukan tugasnya demi kepentingan publik. Dalam melakukan pekerjaannya, mereka berisiko terkena bahaya.

Disebutkan antara lain bahwa ada 10 jurnalis di Afghanistan tewas dalam ledakan di negara itu belum lama ini sebagaimana dikutip laman BBC. Bahkan para wartawan itu ditengarai memang dibunuh dengan sengaja oleh kelompok ISIS.

10 Jurusan Kuliah yang Paling Disesali, Jurnalistik Peringkat Pertama

Sementara itu, Reporters Without Borders juga sudah merilis level kebebasan pers di dunia yang memasukkan 180 negara di dalamnya. Disebutkan dari data mereka, banyak ancaman yang makin serius yang menyasar tugas jurnalis.

Sementara itu, para pimpinan politik semakin lama makin tak sadar bahwa jurnalis adalah bagian dari pilar demokrasi.

12 Kampus yang Punya Jurusan Jurnalistik di Indonesia, Ada Universitas Impianmu?

Dibanding tahun lalu, negara Amerika Serikat, Filipina, dan Hungaria disebutkan mengalami penurunan peringkat kebebasan persnya. Hal tersebut tak terlepas dari penguasa kini pemerintahan AS yaitu Presiden Donald Trump.

3 Jurnalis meninggal dunia akibat serangan Israel

Kejam! Serangan Udara Israel Tewaskan Tiga Jurnalis di Lebanon Selatan

Setidaknya tiga jurnalis tewas dalam sebuah serangan udara Israel di Lebanon Selatan, tepatnya di wilayah Hasbaiyya, pada Jumat dini hari, 25 Oktober 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 Oktober 2024