Pemimpin Korsel dan Korut Sepakat Perang Korea Berakhir
- REUTERS
VIVA – Para pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan telah berjanji untuk bersama-sama menghilangkan risiko perang dan bekerja sama untuk mencapai denuklirisasi secara penuh di Semenanjung Korea.
Pernyataan bersama itu, dilakukan pada Jumat, 27 April 2018 di perbatasan Panmunjom. Dalam pertemuan bersejarah itu kedua belah pihak ingin mencapai tujuan perdamaian setelah lebih dari 60 tahun bermusuhan.
Pernyataan itu dirilis usai penandatanganan perjanjian antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-In dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang ingin membangun perdamaian secara permanen dan solid di Semenanjung Korea.
Dikutip dari CNBC, kedua Korea berjanji untuk meredakan ketegangan militer, bekerja sama untuk mencapai rezim perdamaian dan bekerja menuju kawasan bebas nuklir.
Selain itu, mereka juga berjanji untuk meningkatkan hubungan antar-Korea dan bekerja menuju kemakmuran bersama dan mencapai masa depan dengan penyatuan dua negara.
Penandatanganan tersebut juga mengubah perbatasan berbenteng mereka menjadi "zona damai," mengejar pembicaraan multilateral dengan negara-negara lain seperti AS, bekerja menuju pengurangan senjata dan menghentikan permusuhan.
Seperti kita ketahui, hubungan antara dua negara telah bermusuhan sejak Perang Korea yang dimulai pada tahun 1950 dan menyebabkan lebih dari satu juta orang tewas.
Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang sejak itu, karena penghentian konflik hanya dilakukan dengan melakukan gencatan senjata yang ditandatangani pada 1953.
"Kami berada di garis start hari ini, di mana sejarah baru perdamaian, kemakmuran dan hubungan antar-Korea sedang ditulis," kata Kim, sambil berjabat tangan dengan Moon di zona demiliterisasi. (ren)