Perempuan Dilarang Masuk Arena Sumo, Wali Kota Protes
- bbc
Seorang wali kota perempuan di Jepang melancarkan kampanye menolak tradisi yang melarang kaum perempuan memasuki ring sumo, karena dianggap mengotori kesucian arena tersebut.
Tomoko Nakagawa, Wali kota Takarazuka, telah mendatangi kantor pusat asosiasi sumo di Tokyo, Kamis (19/04), meminta agar larangan itu dicabut.
"Saya tidak akan menyerah kali ini, saya akan membuat petisi setiap enam bulan," katanya kepada Kantor berita AFP.
Walaupun berulangkali diprotes, menurutnya, otoritas sumo di negara itu tidak pernah mendiskusikannya secara jelas dan terbuka.
"Saya ingin mereka mendengarkan alasan kami dan kita bisa berdebat mengapa mereka melarang kaum perempuan masuk ke ring sumo," paparnya.
Polemik pelarangan kaum perempuan masuk ke ring sumo muncul lagi ke permukaan, setelah seorang perempuan -yang akan memberi pertolongan pertama pada kecelakaan di arena sumo Jepang beberapa waktu lalu- diusir wasit karena dianggap mengotori kesucian arena.
Perempuan itu, salah-seorang anggota tim media, berusaha menolong Wali Kota Maizuru, Ryozo Tatami, yang tiba-tiba roboh saat menyampaikan pidato di tengah ring sumo.
Tetapi, oleh seorang wasit sumo, perempuan itu langsung diusir dengan alasan bahwa tradisi Jepang -berdasarkan ajaran agama asli Jepang, Shinto- hanya membolehkan pria masuk ke ring dan melarang kehadiran perempuan.
Belakangan, ketua asosiasi sumo Jepang meminta maaf kepada perempuan yang identitasnya tidak dipublikasikan. Namun kasus pengusiran ini telah membuka kembali persoalan ini.