Kecelakaan Pesawat Militer Aljazair, 257 Orang Tewas
- REUTERS/Ramzi Boudina
VIVA – Kecelakaan udara paling mematikan terjadi di Aljazair, ketika sebuah pesawat militer jatuh setelah lepas landas dan menewaskan 257 orang yang berada di dalamnya. Kecelakaan yang terjadi pada Rabu 11 April 2018, menewaskan sebagian besar personel militer beserta anggota keluarga mereka yang turut diangkut.
Saksi yang bekerja di ladang dekat tempat kejadian mengatakan, pesawat telah terbakar di udara sebelum jatuh ke tanah.
Sementara itu, Kementerian Pertanian Aljazair mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 247 penumpang dan 10 awak tewas tanpa ada satu pun korban selamat. Sebagian besar dari mereka adalah anggota militer dan keluarga.
Penyebab kecelakaan belum diketahui pasti. Namun, Wakil Menteri Pertahanan Jenderal Ahmed Gaid Salah yang mengunjungi lokasi telah memerintahkan penyelidikan atas insiden ini.
Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika mengumumkan waktu tiga hari berkabung nasional atas kecelakaan yang sudah dimulai pada hari Rabu kemarin.
Pesawat angkut Ilyushin IL-76 sedang menuju Tindouf di barat daya Aljazair, dekat perbatasan dengan Maroko dan Sahara Barat saat kecelakaan terjadi.
Wilayah Tindouf adalah tempat tinggal bagi para pengungsi dari Sahara Barat dan menjadi lokasi kantor administrasi Republik Demokratik Arab, Sahrawi yang diumumkan pada 1976 oleh Front Polisario yang didukung Aljazair, yang mencari kemerdekaan untuk wilayah tersebut.
"Di antara korban kecelakaan pesawat adalah 30 orang Sahrawis, orang sakit dan rekan mereka, pria, wanita dan anak-anak, yang telah kembali dari perawatan di Aljazair," kata pihak Polisario.
Menurut situs web perusahaan pesawat, IL-76 merupakan pesawat bermesin empat yang dibuat di Uni Soviet dan sekarang Rusia, yang dapat mengangkut antara 126 dan 225 penumpang tergantung pada model dan konfigurasinya.