Cari Peluang Ekonomi Afrika, RI Pelajari Africa Vision 2063
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia ingin menjadi bagian dari pembangunan di Afrika. Hal ini diungkapkan Retno dalam pembukaan Indonesia Africa Forum (IAF) di Nusa Dua, Bali, Selasa, 10 April 2018.
"Kami telah mempelajari Africa Vision 2063 dan perkembangan Africa Free Trade Continent. Ini karena Indonesia ingin menjadi bagian pembangunan Afrika dan Indonesia juga ingin Afrika menjadi bagian dari pembangunan Indonesia," kata Retno dalam pidato pembukaannya.
IAF 2018 merupakan sebuah model bagi kerja sama ekonomi yang konkret antara RI dengan negara-negara Afrika untuk membuat hubungan historis kedua pihak semakin konkret melalui kerja sama ekonomi yang erat dan nyata.
Dalam hal ini, Indonesia menyampaikan komitmen dengan negara-negara Afrika antara lain terkait peningkatan kerja sama teknik dan capacity building, peningkatan kerja sama beasiswa, peningkatan kerja sama konektivitas dan penjajakan perjanjian perdagangan melalui pembentukan Preferential Trade Agreement.
"Pertemuan ini juga menjadi tempat untuk membahas potensi dan peluang seperti kerja sama keamanan pangan, ekonomi kreatif dan digital, energi, pembangunan serta langkah aksi untuk mewujudkan kemungkinan kerja sama yang belum tergali," ujar Retno sebagaimana rilis Kementerian Luar Negeri RI.
Untuk diketahui, nilai perdagangan RI dan Afrika pada tahun 20017 dengan nilai ekspor US$4,86 miliar dan impor US$3,97 miliar. Komoditas utama ekspor RI ke Afrika antara lain minyak sawit, makanan, minuman olahan, sabun, kertas, garmen, kendaraan bermotor dan suku cadang.
"Cinta Indonesia untuk Afrika tidak hanya direfleksikan dengan kata-kata tapi juga dengan bukti nyata. Dengan itu, kedua pihak akan saling bekerja sama dengan baik berdasarkan kolaborasi yang saling menguntungkan," ujar dia.