Indonesia Unjuk Gigi di Pameran Buku Anak Dunia
- KBRI Roma
VIVA – Indonesia ikut dalam pameran buku anak terbesar di dunia yaitu Bologna Children’s Book Fair (BCBF) yang berlangsung pada 26 hingga 29 Maret 2018. Duta Besar Indonesia untuk Italia, Esti Andayani mengatakan bahwa stan Indonesia yang bertema “17.000 Islands of Imagination” dirancang dengan desain rak khusus agar menarik perhatian. Uniknya, desain itu menggambarkan dengan 17 ribu pulau dan lebih dari 300 etnik yang berbeda.
"Keikutsertaan Indonesia dalam pameran buku anak jelas memiliki manfaat ekonomis untuk mendorong transaksi hak penerbitan buku anak Indonesia di berbagai negara. Namun lebih dari itu, ada manfaat lain yang juga bernilai tinggi karena buku dan cerita anak merupakan media efektif untuk pendidikan, menyebarluaskan nilai, pesan moral khas Indonesia yang sifatnya universal," kata Dubes Esti sebagaimana rilis yang dikirimkan KBRI Roma, Rabu 28 Maret 2018.
Dia mengatakan, buku cerita ini jelas bisa menjadi instrumen diplomasi untuk memperkenalkan kekayaan tradisi bertutur Indonesia. Diharapkan, buku-buku cerita anak itu akan bisa berkontribusi bagi pendidikan anak di dunia.
"Partisipasi Indonesia dikelola oleh KBN (Komite Buku Nasional) atas dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Atase Pendidikan KBRI Paris bekerja sama dengan KBRI Roma," lanjutnya.
Dilaporkan, banyak pengunjung yang mengagumi stan Indonesia yang terlihat unik dan sangat menarik dibandingkan stan-stan buku anak dari negara lainnya.
Selain menampilkan deretan buku cerita anak, stan Indonesia juga menampilkan para ilustrator yang berperan penting dalam menerjemahkan cerita ke dalam gambar sehingga lebih mudah mengembangkan imajinasi pembaca, terutama anak- anak. Para ilustrator itu antara lain Dewi Tri Kusumah, Lyly Young dan EorG yang tampil bergantian mendemonstrasikan kemampuan mereka membuat ilustrasi cerita.
"Para pengunjung sangat antusias dan berdecak kagum melihat keterampilan mereka yang dalam waktu singkat dapat menghasilkan goresan karya yang artistik namun komunikatif," ujar dia.
Sementara Ketua KBN, Laura Prinsloo mengatakan, sebelum mengikuti setiap pameran internasional selalu dilaksanakan kurasi buku oleh lembaga independen. Untuk BCBF kali ini ada 150 judul buku yang lolos kurasi dan dimuat dalam katalog yang berisikan cerita anak tradisional dari berbagai daerah maupun kontemporer.
"Hingga hari kedua, sudah puluhan judul buku yang diminati oleh para penerbit dari berbagai negara untuk diterjemahkan dan dicetak di negaranya. Diharapkan tahun ini ada peningkatan transaksi yang signifikan karena banyak penerbit yang mengunjungi stan Indonesia dan mempersiapkan kerja sama lebih lanjut," kata Laura.