Pilpres Mesir Tak Seru, Rival al-Sisi Ternyata Pendukungnya
- bbc
Warga Mesir memberikan suara selama tiga hari untuk memilih presiden, yang dimulai sejak Senin (26/03), dengan perkiraan Presiden Abdul Fattah al-Sisi hampir dipastikan terpilih kembali.
Satu-satunya saingan, Moussa Mustafa Moussa, pimpinan Partai El Ghad merupakan pendukung al-Sisi sampai dia memutuskan untuk ikut pilpres pada menit-menit terakhir.
Dua calon lain yang berpotensi menyatakan mundur sementara satu calon lainnya ditangkap.
Dengan satu-satunya saingan yang merupakan mantan pendukungnya, wajar kiranya jika banyak pihak yang memperkirakan bahwa Presiden al-Sisi jelas akan terpilih kembali untuk masa empat tahun mendatang.
"Salah satu capresnya, Moussa Mustafa Moussa, memang pernah dua kali menyatakan dukungan `pilihlah Sisi, jadi cukup unik juga pilpres ini, tidak ada capres lain. Kelihatannya memang Sisi yang bisa dipastikan menjadi pemenangnya," jelas Sonny Sasongko, pelaksana fungsi politik KBRI di Kairo kepada wartawan BBC Indonesia. Liston P Siregar.
Perkiraan terpilihnya kembali Presiden al-Sisi juga diungkapkan oleh Rami Taha, seorang warga Mesir di Kairo yang bisa berbahasa Indonesia.
"Calon yang satu lagi kita juga tidak tahu siapa dia, kurang jelas. Orang Mesir mendukung Sisi semua, mau nggak mau dia pasti menang."
Presiden al-Sisi naik ke kursi kekuasaan setelah memimpin kudeta militer tahun 2013 atas Presiden Mohammed Morsi, yang kini masih mendekam di penjara.
Sejak kudeta itu, pegiat hak asasi manusia mengatakan pemerintah melancarkan pemberangusan para pembangkang politik yang -menurut kelompok pegiat hak asasi Human Rigths Watch- menyebabkan penahanan sampai puluhan ribu orang.