Parah, PM India Dituduh Mata-matai Warga Negara Pakai Ponsel
- Special Report INDIA-MODI/CULTURE REUTERS/Dinuka Liyanawatte
VIVA – Perdana Menteri India, Narendra Modi dituduh memata-matai warganya sendiri melalui pemanfaatan aplikasi smartphone atau telepon seluler, alias ponsel resmi kantornya.
Seorang peneliti bidang keamanan negara bernama samaran Eliott Alderson lewat akun Twitter mengatakan, data pribadi warga India dikirim ke server pihak ketiga di Amerika Serikat, tanpa izin para warga negara tersebut. Namun, tak dijelaskan jikalau data itu dijual atau dibarter dengan sesuatu.
Alderson mengunggah serangkaian cuitan selama akhir pekan kemarin, dengan screenshoot 'tangkap gambar' kode yang dianggap melanggar privasi data aplikasi dan telah diunduh oleh setidaknya lima juta pengguna Android.
Partai Kongres, oposisi utama menyampaikan protes keras terkait informasi tersebut. Namun, Modi dan partai berkuasa Bharatiya Janata (BJP) membantah tuduhan dan mengatakan bahwa data itu hanya digunakan untuk menyediakan konten yang paling kontekstual bagi pengguna sebagaimana dikutip dari Independent.
"Hai! Namaku Narendra Modi. Saya Perdana Menteri India. Ketika Anda mendaftar untuk aplikasi resmi saya, saya akan memberikan semua data Anda kepada teman-teman saya di perusahaan Amerika," tulis pemimpin Partai Kongres, Rahul Gandhi di Twitter untuk mengejek PM Modi.
BJP membantah tuduhan tersebut dan menyatakan data yang ada dalam aplikasi tersebut hanya digunakan untuk analisis. Selain itu, BJP juga menuduh Partai Kongres menggunakan Cambridge Analytica di India, setelah adanya skandal terkait Facebook baru-baru ini. (asp)