Australia Ikut-ikutan Usir Diplomat Rusia

PM Malcolm Turnbull di KTT G-20
Sumber :
  • REUTERS/John MACDOUGALL

VIVA – Ikut mendukung tekanan terhadap Rusia atas percobaan pembunuhan mantan mata-mata Rusia di Inggris, Australia juga mengusir dua orang diplomat asal Kremlin.

PM Australia Menahan Tangis soal Kasus Pemerkosaan Staf Parlemen

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengatakan, serangan yang terjadi Salisbury, Inggris adalah serangan terhadap semua negara.

Diketahui lebih dari 100 orang diplomat Rusia di berbagai negara sudah dipulangkan ke negaranya. Australia menyatakan, mereka ikut mendeportasi dua diplomat Rusia, karena dianggap adalah intelijen tanpa keterangan jelas berada di negeri tersebut.

Cicit PM Australia Pertama Setuju Patung Kakek Moyangnya Ditumbangkan

Sementara itu, Rusia terus membantah andil dalam serangan racun mematikan kepada mantan intelijennya Sergei Skripal dan putri Skripal bernama Yulia. Mereka, kini dalam kondisi kritis dirawat di rumah sakit di Inggris.

Dua orang tersebut diserang dengan menggunakan senjata kimia, racun mematikan yang disebut merupakan milik militer Rusia sebagaimana dilansir BBC.

China Dituding Dalang Penghancuran Situs-situs Penting Australia

Turnbull mengatakan, mereka dengan tegas mendukung Inggris yang menyalahkan Rusia atas percobaan pembunuhan tersebut. PM Australia mengatakan, serangan itu adalah serangan terhadap kedaulatan negara.

"Itulah sebabnya, kami mengambil tindakan ini bersama dengan 23 negara lainnya di dunia. Kita di sini, melawan tindakan yang tak sesuai dengan hukum dan membahayakan," kata Turnbull. (asp)

Presiden AS Joe Biden

Gagah Umumkan Aliansi dengan Inggris-Australia, Joe Biden Lupa Nama PM

Momen canggung tak menyebut nama PM Australia Scott Morrison diduga kuat karena lupa kemudian jadi sorotan media massa. Pidato Joe Biden soal AUKUS yang dibentuknya.

img_title
VIVA.co.id
17 September 2021