Putra Mahkota Saudi di AS Janji Moderatkan Negaranya
- REUTERS/Yui Mok/Pool
VIVA – Arab Saudi telah melakukan beberapa kemajuan dengan menghapus konten buku pelajaran yang mempromosikan kekerasan dan kebencian terhadap minoritas agama.
Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman saat melakukan kunjungan pertamanya sebagai pewaris tahta ke Amerika Serikat dan berjanji untuk mempromosikan bentuk Islam yang moderat sebagai bagian rencana memodernisasi Kerajaan Saudi yang sangat konservatif selama ini.
Menteri Pendidikan Saudi, pekan lalu juga mengatakan negaranya akan membenahi kurikulum pendidikannya untuk menghapus jejak pengaruh Ikhwanul Muslimin dan memecat siapa pun yang bekerja di sektor itu maupun bersimpati dengan kelompok terlarang.
Dilansir dari Reuters, Senin 26 Maret 2018, dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Komisi AS tentang Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF) dilakukan perbandingan 12 buku pelajaran agama tahun ajaran 2017-2018 dengan versi 2012-2014.
Dari perbandingan tersebut ditemukan bahwa buku-buku pelajaran ada yang memiliki konten yang mendorong intoleransi. Oleh karena itu bagian yang dianggap tak moderat akan dihapus dari buku-buku sebelumnya.
Contoh konten yang tidak toleran tersebut, termasuk ayat-ayat yang memuji jihad atau perang suci sebagai cara perang melawan non-Muslim, menyuruh menghukum orang yang murtad dan orang yang mengejek Nabi Muhammad, meremehkan non-Muslim dan memperingatkan umat Islam untuk tidak bergaul dengan bukan
Muslim.
Temuan USCIRF itu sama dengan laporan yang dikeluarkan oleh Human Rights Watch untuk tahun ajaran 2016-2017, yang menemukan bahwa kurikulum di Saudi mempromosikan intoleransi. (asp)