Pemerintah Korea Akan Paksa Warga Kurangi Jam Kerja
- REUTERS/Lee Jae-Won
VIVA – Pemerintah Korea berjuang untuk membuat warganya menyeimbangkan kehidupan dengan pekerjaan. Mereka memutuskan mengurangi jam kerja karyawan.
Guna membantu para pekerja menyesuaikan diri dengan inisiatif baru tersebut ada beberapa fase yang akan dilakukan. Salah satunya adalah mematikan semua komputer pada jam delapan malam. Tujuannya untuk memaksa agar karyawan segera pulang.
Rencananya mulai 30 Maret mendatang, Seoul Metropolitan Government akan memulai dengan mematikan semua komputer perkantoran pada jam 8 malam.
Di fase kedua pada bulan April, semua karyawan harus merapikan peralatan kerja pada jam 7.30 malam setiap hari Jumat pekan kedua dan keempat setiap bulannya. Sementara fase terakhir di bulan Mei, semua karyawan harus berhenti bekerja jam 7 malam, setiap hari Jumat.
Diberitakan Asian Correspondent, Jumat, 23 Maret 2018, Korea Selatan tengah berjuang karena didapuk sebagai salah satu negara dengan waktu jam kerja terlama di dunia.
Menurut survei pemerintah tahun 2016, ditemukan bahwa pegawai Korea Selatan bekerja 1.000 jam lebih lama dalam setahun, dibanding pekerja publik di negara-negara maju lainnya.
Gagasan tersebut mungkin terdengar menggembirakan bagi banyak orang. Namun, mayoritas karyawan di Seoul tidak senang dengan skema baru tersebut. Di kantor-kantor pemerintah dikatakan hampir 70 persen pekerjanya meminta untuk dibebaskan dari peraturan tersebut.
Awal bulan ini, Majelis Nasional Korea Selatan mengeluarkan UU untuk mengurangi jam kerja mingguan maksimum dari 68 jam menjadi 52 jam kerja.
Meskipun jam kerja yang panjang dianggap perlu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun kini dianggap sebagai sumber masalah sosial bagi negara seperti tingkat kelahiran yang rendah, produktivitas, hingga meningkatnya tingkat bunuh diri. (mus)