Duterte Kesal Ulahnya Diselidiki Mahkamah Internasional
- bbc
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan ia merencanakan negaranya mundur dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang mulai menyelidiki perang melawan narkoba dengan kebijakan tembak di tempat.
"Tampaknya ICC digunakan sebagai alat politik melawan Filipina," kata Duterte.
Dia juga mengecam yang disebutnya sebagai `serangan tidak beralasan` dari PBB.
Bulan Februari, ICC memulai penyelidikan tentang dugaan kriminal terkait dengan upaya Filipina memberantas perdagangan narkoba dengan kebijakan menembak mati para terduga pengedar narkoba.
Kepala jaksa penuntut ICC, Fatou Bensouda, mengatakan pengadilan akan mengkaji laporan-laporan tentang pembunuhan tanpa proses hukum.
Duterte mengatakan Filipina akan `segera` ke luar dari ICC namun pengadilan tersebut mengatakan prosesnya memerlukan waktu satu tahun setelah pemberitahuan untuk mundur secara resmi.
Sebuah pernyataan dari pemerintah Filipina mengatakan penyelidikan ICC sebagai `pelanggaran proses hukum`