Inggris Ingin Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan dengan RI
- VIVA/Anwar Sadat
VIVA – Indonesia dan Inggris mengadakan seminar "Industri Pertahanan" yang digelar di Hotel Shangri-La, Setia Budi, Jakarta, Kamis 15 Maret 2018. Seminar tersebut dihadiri oleh Moazzam Malik yang merupakan Duta Besar Inggris untuk Indonesia. Selain itu, hadir juga Sekjen Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja mewakili Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu.
Dalam acara ini, Moazzam mengatakan, Inggris menginginkan Indonesia dapat membangun kemandirian dalam sistem pertahanan dan keamanan. Untuk itu, dibahas segala hal yang berkaitan dengan hal tersebut.
"Kami percaya banyak yang akan kita lakukan di masa depan dan kami ingin melihat Indonesia berhasil menjadi negara yang mandiri dan yang kuat di wilayah  dan mampu memiliki alat pertahanan yang mutakhir," kata Moazzam di Hotel Shangri-la, Jakarta.
Karena itu, kata dia, banyak hal yang akan dilakukan seperti salah satunya adalah melakukan transfer teknologi.
"Kita bisa bekerja sama dan membantu Indonesia membangun sendiri kemampuan pertahanannya. Itulah tujuan terkait seminar ini," ujarnya
Sementara itu, Sekjen Kemhan Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja mengatakan, kerja sama antara Inggris dan Indonesia sudah terjalin cukup lama yaitu sejak tahun 1949. Melalui kerja sama yang semakin erat diharapkan Indonesia dapat menjadi negara mandiri dalam memenuhi alat pertahanan. Namun, Hadiyan menegaskan bahwa Indonesia ingin meminimalisasi impor alutsista.
"Tentu, kita sekarang sedang membangun kemandirian industri pertahanan. Tujuan kita, yaitu kita tidak ingin terlalu banyak impor," ujar Hadiyan dalam kesempatan yang sama.
Indonesia, menurut Hadiyan, bahkan ingin menjadi negara eksporter dalam hal industri pertahanan. Karena itu, saat ini Indonesia sedang bekerja sama dengan beberapa negara, termasuk dengan Inggris salah satunya.
"Kita bertujuan menjadi eksportir industri pertahanan negara. Kita lakukan kerja sama itu bukan hanya dengan Inggris. Jadi, tujuannya, dengan kemandirian industri pertahanan dalam rangka memenuhi kebutuhan alat-alat pertahanan dalam negeri," lanjut Sekjen Kemhan.