Terungkap Kasus-kasus Mematikan Gunakan Racun Saraf Rusia
- REUTERS/Peter Nicholls
VIVA – Pemerintah Inggris telah memperingatkan keras konsekuensi jika Rusia gagal menjelaskan bagaimana racun saraf yang dikembangkan oleh negaranya digunakan dalam sebuah serangan terhadap mantan agen ganda Rusia di Inggris belum lama ini.
Sergei Skripal berusia 66 tahun dan putrinya Yulia berada di rumah sakit dalam kondisi kritis sejak 4 Maret 2018 ketika ditemukan tak sadarkan diri di bangku luar sebuah pusat perbelanjaan di kota katedral Inggris di Salisbury.
Di bawah ini beberapa rincian tentang zat saraf dan kejadian yang mana musuh-musuh Rusia disebut telah menjadi korban kena zat beracun paling berbahaya sebagaimana dicukil dari Reuters.
1. Novichok
Ilmuwan Inggris mengidentifikasi agen saraf yang dipakai untuk meracuni Skripal dan putrinya sebagai bagian dari kelompok agen saraf Novichok yang sangat mematikan dan dikembangkan oleh militer Soviet pada tahun 1970-an dan 1980an.
Pertama kali dikembangkan Uni Soviet pada 1970an, Novichok atau newcomer adalah serangkaian agen saraf yang sangat beracun dengan komposisi zat kimia yang sedikit berbeda dari racun VX dan sarin.
2. Poison-Tipped Umbrella
Selama Perang Dingin, Georgi Markov, seorang pembangkang Bulgaria dibunuh dengan zat poison-tipped umbrella. Markov yang merupakan seorang penulis, wartawan dan lawan kepemimpinan Bulgaria tewas pada 11 September 1978.
Menurut catatan kejadian, Markov yang membelot ke Barat pada tahun 1969, sedang menunggu bus saat merasakan sengatan tajam di pahanya. Orang asing meraba-raba dia di belakang tubuhnya dengan sepucuk payung hingga Markov limbung dan meninggal dunia.
3. Polonium-210
Mantan agen Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (Badan Intelijen Soviet), Alexander Litvinenko tewas setelah minum teh hijau yang dicampur dengan polonium-210, isotop radioaktif langka dan kuat di London's Millenium Hotel.
Menurut penyelidikan Inggris yang disimpulkan pada tahun 2016, Presiden Rusia Vladimir Putin diduga menyetujui pembunuhan tersebut. Namun Kremlin menolak tudingan keterlibatan tersebut.
4. Tanaman Gelsemium
Alexander Perepilichny, seorang warga Rusia berusia 44 tahun ditemukan tewas dekat rumahnya di sebuah perkebunan eksklusif di luar London setelah dia ke luar jogging pada November 2012 lalu.
Perepilichny mencari perlindungan di Inggris pada 2009 setelah membantu penyelidikan Swiss terhadap skema pencucian uang di Rusia. Kematiannya yang tiba-tiba menjadi dugaan kuat bahwa dia telah dibunuh.
Saat penyelidikan, ditemukan bekas racun langka dan mematikan dari tanaman gelsemium telah ditemukan di perutnya. Sebelum tewas, Perepilichny makan semangkuk besar sup yang berisi sorrel yakni hidangan populer dari Rusia.
5. Dioxin
Viktor Yushcenko yang merupakan pemimpin oposisi Ukraina diracuni selama kampanye Pemilihan Presiden 2004 lalu. Dia diracuni dengan dioxin berdosis 1000 kali lebih banyak dibanding yang pernah ditemui dalam tubuh manusia. Wajah dan tubuhnya rusak karena racun.
Yuschenko diracuni saat makan malam di luar Kiev dengan pejabat dari Dinas Keamanan Ukraina. Rusia membantah terlibat dalam pembunuhan itu.
6. Logam Berat
Vladimir Kara-Murza, seorang aktivis oposisi Rusia mengatakan bahwa dia hampir diracuni pada tahun 2015 dan 2017. Menurut pemeriksaan di sebuah laboratorium di Jerman, ditemukan kadar merkuri, tembaga, mangan serta zinc tinggi dalam tubuhnya. Rusia lagi-lagi membantah terlibat.