Lebih 20 Orang Mundur atau Dipecat Trump, Nomor 4 Kece
- REUTERS/Chris Keane
VIVA – Belum dua tahun memimpin negara besar Amerika Serikat, Presiden Donald Trump cukup sibuk mengurusi bongkar pasang di kabinet maupun di jajaran penasihat dan direktur strategisnya.
Terakhir, Trump memecat Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson atas dasar mereka tak bisa lagi sejalan dalam hal politik dan kebijakan luar negeri.
Posisi Tillerson, memang pejabat paling tinggi yang dipecat, selain pemecatan Direktur FBI, James Comey yang dilakukan Trump sebelumnya. Namun, selain banyak pejabat dan pembantunya yang dipecat, di struktur pemerintahan Trump juga ramai femonena pengunduran diri.
Ada lebih dari 20 orang pejabat di lingkungan pemerintahan dan Gedung Putih yang dipecat maupun memilih mundur dengan berbagai alasan sebagaimana dilansir Reuters.
Siapa saja mereka?
1. Rex Tillerson
Tillerson dipecat Trump dari posisinya sebagai Menlu AS, digantikan Mike Pompei. Tillerson diberhentikan, karena selama beberapa bulan terlibat perbedaan pendapat dengan Trump.
2. Gary Cohen
Cohen mengundurkan diri dari jabatan Ketua Penasihat Ekonomi Gedung Putih, setelah Trump melakukan proteksi tarif baja dan aluminium. Dia merasa tak cocok dengan kebijakan Trump tersebut.
3. John McEntee
McEntee merupakan Asisten Pribadi Presiden AS, Donald Trump yang dipecat, setelah dia tak mau dicek latar belakangnya, serta dugaan adanya penyalahgunaan keuangan yang dilakukan. Meski begitu, McEntree belakangan disebut akan bergabung menjadi penasihat kampanye Trump pada 2020 mendatang.Â
4. Hope Hicks
Hicks mengundurkan diri dari jabatan Direktur Komunikasi Gedung Putih, setelah delapan jam dia disidang oleh komite penyelidikan skandal Rusia dengan AS. Dia saat itu mewakili Trump. Padahal, Hicks disebut-sebut sebagai salah satu orang yang paling dipercaya Trump.
Â
5. Josh Raffel
Raffel merupakan Wakil Direktur Komunikasi Gedung Putih yang hanya menempati posisi itu dalam dua bulan saja dan lalu meninggalkan posisinya. Dia awalnya direkrut oleh menantu Trump, Jared Kushner.
6. Omarosa Manigault
Manigault merupakan pembantu Presiden AS, sekaligus Direktur Komunikasi Publik atau pejabat humas Gedung Putih mengundurkan diri. Namun, tidak diketahui pasti alasan Manigault, mantan kontestan acara "Apprentice" milik Donald Trump itu meninggalkan posisi elitenya.
7. Tom Price
Sebelumnya, Price menjabat sebagai Pembantu Presiden bidang Kesehatan dan Kesejahteraan, namun dia mundur dari jabatan tersebut pada September tahun lalu, setelah Trump disebutkan menyesalkan biaya penerbangan dan promosi diri Price yang berlebihan dan menghabiskan banyak anggaran.
8. Steve Bannon
Bannon merupakan mantan Ketua Ahli Strategi yang dipecat Trump, setelah disebutkan bahwa Bannon tak cocok dengan banyak staf di Gedung Putih. Dia juga beberapa kali terlibat konflik terbuka dengan penasihat-penasihat Trump yang lain.
9. Anthony Scaramucci
Hanya 11 hari setelah diangkat, Presiden Trump memecat Scaramucci. Hal itu terjadi, setelah the New Yorker mempublikasikan rekaman percakapannya dengan salah satu penulis yang bekerja pada Scaramucci dan percakapan itu dianggap bisa merusak citra pemerintahan.Â
10. Reince Priebus
Pada Juli 2017 lalu, Presiden Trump mengumumkan penggantian Priebus dari posisi Kepala Staf Gedung Putih. Spekulasi muncul tentang alasan sebenarnya pencopotan pria ini. Â
11. Sean Spicer
Spicer yang merupakan Juru Bicara Presiden Donald Trump mengundurkan diri dari posisinya pada 21 juli 2017 lalu, setelah dia mengetahui Scaramucci dipekerjakan sebagai Direktur Komunikasi Gedung Putih.
 12. Walter Shaub
Shaub sebelumnya menjabat sebagai Direktur Etika Pemerintahan Gedung Putih juga mundur pada Juli tahun 2017, setelah idenya soal merilis daftar etik bagi pegawai Gedung Putih tak juga terealisasi dengan alasan dianggap bisa mengandung konflik kepentingan. Â
13. K. T. McFarland
K. T. McFarland juga salah satu pejabat Trumpd yang memilih mundur. Dia sebelumnya didapuk menjadi Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih.
14. John Thompson
Thompson mengundurkan diri dari jabatan sebagai Direktur Kantor Sensus AS, setelah dia mengabdi di lembaga itu sejak tahun 1975, saat masih muda. Kemundurannya disebut berkaitan dengan adanya masalah keuangan. Â
15. James Comey
Pemberhentian James Comey dari jabatan Direktur FBI, sempat menyebabkan kehebohan. Comey dipecat, karena dia melanjutkan penyelidikan soal soal dugaan skandal Trump dengan Rusia. Trump juga merasa tak puas dengan penyelidikan yang dilakukan Comey soal skandal email Hillary Clintan, mantan Capres AS itu.
Â
16. Katie Walsh
Mantan Kepala Staf Kepresidenan Katie Walsh ikut diberhentikan pada Maret 2017, mengait masalah penggantian program Obamacare mengenai skandal Trump dan Rusia dai Pemilu AS.
17. Michael Flynn
Flynn menjabat Penasihat Keamanan Nasional Presiden Donald Trump namun mundur, setelah melakukan tugas hanya 24 hari. Disebutkan Washington Post bahwa Flynn adalah salah seorang yang ikut berkomunikasi dengan Dubes Rusia untuk AS mengenai skandal Trump dan Rusia dai Pemilu AS.
 18. Sally Yates
Sally Yates dipecat Trump dari posisi Plt Jaksa Agung AS, setelah meminta para pengacara dan rekan-rekannya tak langsung mengikuti perintah Gedung Putih soal pelarangan kedatangan warga dari tujuh negara muslim. Tindakan Yatest dianggap Trump sebagai pengkhianatan.Â
19. Angella Reid
Reid dipecat dari jabatan Kepala Rumah Tangga Gedung Putih. Diketahui bahwa dia adalah wanita pertama dan orang berdarah Afro-Amerika kedua yang memegang posisi krusial urusan rumah tangga Kepresidenan AS ini.
 20. Sebastian Gorka
Gorka merupakan Penasihat Presiden Trump yang dipaksa mengundurkan diri dari jabatan itu, karena dianggap melakukan hal yang tak sesuai untuk kebijakan strategis, khususnya soal Afganistan.Â
21. Dina Powell
Dina Powel mundur dari jabatan penting sebagai Penasihat Utama Keamanan Nasional AS dengan alasan ingin kembali ke perusahaan tempat dia pernah bekerja yaitu Goldman Sachs.
22. Rob Porter
Porter merupakan salah satu sekretaris Presiden Trump yang mundur, setelah mantan istrinya membocorkan kekerasan rumah tangga yang dilakukan Porter kepada Daily Mail.