Mata-mata Andal Diracun Saraf, Hubungan Inggris-Rusia Tegang
- REUTERS/Henry Nicholls
VIVA – Hubungan antara Rusia dan Inggris menegang, setelah adanya percobaan pembunuhan terhadap mantan agen Rusia yang andal, Sergei Kripal (66) dan putrinya yang bernama Yulia Kripal (33) di Inggris.
Perdana Menteri Inggris, Theresa May menuduh Rusia yang melakukan percobaan pembunuhan itu hingga ayah dan anak tersebut kini kritis dan dirawat di rumah sakit.
Inggris sebelumnya merilis bahwa Kripal dan putrinya dicoba dibunuh dengan menggunakan racun saraf yang sangat mematikan di Salisbury, Wiltshire, Inggris. Bahkan, salah satu polisi Inggris yang mencoba menolong mereka, juga akhirnya ikut terkena racun tersebut.
PM Inggris May merasa berang, karena Rusia dianggap terang-terangan menggunakan senjata kimia di wilayah kedaulatan Inggris. Dia mengatakan bahwa Kripal dan putrinya sejak lama menjadi target satuan khusus militer yang dinamakan Novichok.
Sementara itu, Dubes Rusia untuk Inggris dipanggil segera menghadap PM May dalam waktu 24 jam sebagaimana dilansir Mirror. Diketahui bahwa Gedung Putih atau Amerika Serikat, juga sudah merespons hal ini dan menyatakan siap berada di belakang Inggris.
"Percobaan pembunuhan dengan menggunakan senjata kimia di tanah Inggris artinya tak lagi hanya ancaman bagi Skripal," kata May.
Diketahui bahwa Skripal merupakan mantan militer yang lalu bertugas sebagai agen penting Rusia. Namun, beberapa tahun lalu dia berbelot dan malah memberikan informasi dan nama mata-mata Kremlin ke agen intelijen Inggris, MI6.
"Kami tak terima percobaan pembunuhan dilakukan di depan mata kami," kata May.
Sementara itu, Rusia terus membantah sebagai dalang atas percobaan pembunuhan itu.