Kedubes AS untuk Israel Didirikan di Wilayah Sengketa
- Reuters/Ammar Awad
VIVA – Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Israel akan berada di zona Yerusalem Timur yang selama ini diduduki dengan status quo berdasarkan hukum internasional.
Bagian dari kompleks diplomatik yang dijadwalkan akan diresmikan dalam dua bulan mendatang ini berada di No Man's Land yang selama ini diperebutkan antara Yerusalem Timur dan Barat.
Israel mengambil alih wilayah tersebut dalam perang tahun 1967. Oleh karena itu Perserikatan Bangsa Bangsa menetapkan bahwa wilayah tersebut masih dianggap sebagai wilayah pendudukan.
Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa wilayah Arnona telah digunakan oleh orang Israel sejak 1949. Namun Palestinian Liberation Authority (PLO) membantah klaim tersebut.
"No Man's Land adalah wilayah yang diokupasi. Setiap status permanen untuk wilayah tersebut harus menjadi bagian dari negosiasi final," kata Ashraf Khatib dari Departemen Urusan Negosiasi PLO, dikutip dari Middle East Monitor.
Wilayah di Yerusalem Timur itu telah menjadi lokasi Konsulat Jenderal AS di Yerusalem selama tujuh tahun terakhir dan rencananya akan dipakai menjadi gedung Kedutaan Besar AS resmi sampai lokasi yang permanen selesai dipersiapkan.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan berangkat ke Israel untuk meresmikan secara langsung Kedubes AS di Yerusalem pada Mei 2018 mendatang. Peresmian tersebut rencananya akan dilakukan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Israel yang ke-70.