Bukti Kuat AS Tuduh Korut Dalang Pembunuhan Kim Jong-nam
- Kyodo/via REUTERS
VIVA – Amerika Serikat secara resmi menyimpulkan bahwa Korea Utara bertanggung jawab atas pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri sekaligus saingan potensial pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dengan menggunakan racun terlarang.
"Ini adalah penghinaan publik terhadap norma universal terkait penggunaan senjata kimia. Ini juga menunjukkan sifat ceroboh Korea Utara yang tidak dapat ditoleransi," kata Jubir Kemlu AS, Heather Nauert sebagaimana dilansir Channel News Asia.
Nauert mengatakan, penyelidik Amerika yang beroperasi di bawah UU Chemical and Biological Weapons Control and Warfare Elimination Act tahun 1991 telah menetapkan pada 22 Februari 2018 lalu bahwa Korut patut dipersalahkan atas pembunuhan tersebut dan bahwa racun VX telah digunakan untuk membunuh korban.
Pernyataan resmi tersebut ditengarai akan bisa memicu sanksi ekonomi baru terhadap Pyongyang. Padahal kemarin, rezim Kim Jong-un baru saja mengungkapkan kesiapan untuk memulai dialog damai untuk mengakhiri kebuntuan komunikasi soal program nuklir negaranya.
Berdasarkan UU Amerika Serikat, ketika sebuah negara atau pemimpin melanggar perjanjian senjata kimia dan biologi maka larangan impor bisa diberlakukan. Namun karena Korut telah berada di bawah sanksi AS dan PBB yang parah, keputusan ini relatif tak lagi berdampak besar.
Kendati demikian, menghidupkan kembali kontroversi pembunuhan Kim Jong-nam tahun lalu akan bisa bisa mengganggu upaya pembicaraan damai. Jong-nam tewas setelah dioleskan zat kimia di wajahnya oleh dua wanita saat hendak melakukan perjalanan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur. Salah satunya WNI bernama Siti Aisyah.
Gooi Soon Seng, pengacara yang mewakili Siti Aisyah, warga negara Indonesia yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam pernah mengungkapkan kecurigaannya soal konspirasi dalam kasus ini.
"Pengumuman AS bahwa Pyongyang menggunakan agen kimia VX untuk membuntuh saudara tiri pemimpin Korut Kim Jong Un di Malaysia pada 2017 lalu konsisten dengan pertahanan yang dilakukan tim pembela Siti Aisyah," kata Gooi.
Kim Jong-nam, kakak laki-laki Kim Jong-un sejak lama dianggap sebagai calon pewaris asli dari Kim Jong-il. Beberapa laporan mengatakan, China dimungkinkan bisa ikut terlibat dalam upaya menaikkan Kim Jong-nam ke posisi tertinggi di Korea Utara dan menjadi ancaman kekuasaan Kim Jong-un.