Sadis, Turis AS Bunuh dan Mutilasi Teman Kencan di Jepang
- Pixabay
VIVA – Hilangnya seorang gadis berusia 27 tahun asal Sanda, Prefektur Hyogo, Jepang, membuat polisi menguak pembunuhan sadis. Seorang turis asal Amerika Serikat, ditangkap dan diduga sebagai pelaku pembunuhan.
Sadisnya, turis tersebut tak hanya membunuh, namun juga memutilasi korban dan menyebarkan potongan tubuhnya di area pegunungan di Shimamoto, Prefektur Osaka dan sebagian di wilayah Kyoto Yamashina.
Yevgeniy Vasilievich Bayraktar, 26, ditangkap pada Kamis pekan lalu, setelah perempuan tersebut terakhir terlihat bersamanya. Menurut polisi setempat, bagian kepala korban ditemukan di dalam koper di sebuah flat yang disewa pelaku di Osaka.
Sedangkan bagian tubuh dan lengan perempuan tersebut ditemukan dikubur di sebuah lokasi di Shimamoto. Sementara itu, kedua kakinya ditemukan di Yamashina.
Dikutip dari South China Morning Post, Selasa 27 Februari 2018, tidak ada bekas luka di tubuh korban, selain luka dari tubuhnya yang dipotong-potong. Polisi masih merahasiakan identitas korban.
Bayraktar, seorang warga AS, memasuki Jepang pada akhir Januari. Ia adalah orang terakhir yang terlihat bersama wanita tersebut. Menurut beberapa sumber, keduanya telah melakukan kontak melalui aplikasi kencan.
Awalnya, polisi menangkap Bayraktar, karena diduga menyekap korban. Sebab, berdasarkan rekaman cctv yang berada di salah satu bangunan di Ward Higashinari Osaka, Bayraktar terlihat memasuki apartemen bersama korban. Namun, sejak itu hanya Bayraktar yang terlihat keluar masuk gedung membawa tas ransel, sedangkan korban tak terlihat lagi.
Jejak darah yang ada di dalam apartemen dan potongan kepala korban membuat polisi menduga korban dimutilasi dan bagian tubuhnya disebarkan ke berbagai tempat. Pelaku juga menggunakan pewangi ruangan dalam jumlah sangat banyak, dan kartu mengemudi atas nama korban ditemukan di apartemen tersebut.
Menurut keterangan sumber di Kepolisian, pelaku menginap di flat tersebut sejak 12 Februari, sedang korban baru menuju Osaka pada 15 Februari, sepulang ia bekerja. Selain korban, Bayraktar dikabarkan juga telah membawa beberapa wanita lain ke tempatnya menginap.