Pesta Nikah Rusuh, Mertua Pria Paksa Cium Mempelai Wanita
- Mirror.co.uk
VIVA – Lazimnya pernikahan akan menjadi ajang yang penuh dengan kesyahduan dan sakral. Namun upacara pernikahan di China ini berubah menjadi perkelahian massal karena ulah memalukan ayah pengantin pria.
Sebuah pesta nikah di kota Yangchen, Provinsi Jiangshu, China, akhirnya menjadi ajang memalukan bagi dua keluarga. Ulah memalukan ayah pengantin laki-laki merusak acara yang harusnya menjadi kenangan indah.
Sejak awal menaiki panggung, pengantin perempuan langsung disambut mertua laki-laki yang merangkul pundaknya. Wajah pengantin perempuan sudah terlihat tidak nyaman dengan rangkulan erat tersebut.
Dan hal memalukan terjadi ketika di panggung. Mertuanya tiba-tiba memeluk erat pengantin perempuan dan memaksa mencium bibirnya. Dari rekaman ponsel yang menjadi viral, mempelai perempuan terlihat menangis dan berusaha melepaskan diri dari pelukan mertuanya.
Dikutip dari Mirror.co.uk, suasana pernikahan langsung menjadi gaduh. Keluarga pengantin perempuan mengamuk dan berlari ke panggung. Mereka memukuli ayah mempelai laki-laki. Panggung semakin rusuh ketika keluarga pengantin laki-laki tak terima. Panggung yang harusnya jadi tempat bahagia itu berubah jadi ajang perkelahian massal.
Sejumlah properti pernikahan rusak dan berantakan. Suasana menjadi kacau balau. Situasi baru berhenti setelah sejumlah orang berteriak meminta dua keluarga menahan diri. Ayah mertua langsung dilarikan ke rumah sakit.
Pesta rusuh itu segera tersebar cepat di jejaring sosial media. Kedua keluarga yang bertikai akhirnya sepakat meminta publik menghentikan penyebaran video tersebut. Melalui video lain mereka menyampaikan permohonan itu.
"Kami tidak menyangka kejadian tersebut akan membawa perubahan negatif. Kedua keluarga sekarang berada dalam posisi canggung dan pengantin baru menderita karena itu juga," ujar perwakilan keluarga melalui video.
"Ayah mertua, yang diberi terlalu banyak minum pada hari besar anaknya, sangat menyesali tindakannya. Kami meminta pengguna media sosial untuk berhenti berbagi video dan membiarkan keluarga kami menyelesaikan masalah ini secara pribadi. Kami tidak ingin menjadi terkenal, kami juga tidak ingin menjadi bagian dari lelucon setiap orang. Jika ini terjadi di keluarga Anda, apakah Anda akan membagikannya seperti ini?" (ase)