Semakin Terbuka, Saudi Izinkan Perempuan Gabung Militer
- REUTERS/Charles Platiau
VIVA – Kerajaan Arab Saudi melakukan terobosan baru dengan mengizinkan perempuan untuk mendaftar sebagai anggota militer. Keputusan tersebut merupakan bagian dari program Vision 2030 yang diumumkan oleh Direktorat Jenderal Keamanan Publik.
Dilansir dari Middle East Monitor, Selasa, 27 Februari 2018, pelamar dari Riyadh, Makkah, Al-Qusaim dan Madina yang berminat bisa mendaftar melalui portal pemerintah minggu ini. Wanita yang ingin menjadi tentara harus memenuhi 12 persyaratan agar bisa diterima.
Salah satunya yaitu menjadi warga negara Saudi yang dibesarkan di Kerajaan, kecuali jika ayah mereka harus tinggal di luar negeri terkait tugas pemerintah. Mereka juga harus berusia antara 25-35 tahun, setidaknya memiliki pendidikan SMA, dan lulus pemeriksaan kesehatan wajib.
Bagi wanita yang menikah dengan orang non-Saudi, mereka yang memiliki catatan kriminal dan pernah bekerja di instansi pemerintahan, tidak bisa mengajukan permohonan.
Berbagai hak yang diberikan kepada perempuan di Arab Saudi ini mendapatkan respon positif. September lalu, Riyadh mencabut larangan mengemudi bagi wanita. Selain itu, wanita di Saudi juga diizinkan membuka usaha sendiri, tanpa perlu persetujuan suami atau saudara laki-laki mereka.
Sejak program Vision 2030 diluncurkan, Kerajaan Saudi telah melakukan berbagai perubahan sosial, budaya, politik dan ekonomi yang pesat. Sebagai bagian dari visi 'reformis', pemerintah berulang kali menekankan tekad untuk memberikan hak yang belum dimiliki perempuan di masa lalu. (mus)