Gara-gara Selfie, Pria Ini Picu Ketegangan AS dan China
- REUTERS/Andrew Yates
VIVA – Pemerintah China marah besar usai menemukan jempol prajurit Terakota yang telah berusia 2.000 tahun, ternyata hilang saat dipajang di Intitut Franklin Philadelphia, Amerika Serikat.
Mengutip dari laporan nbcnews.com, Kamis 22 Februari 2018, kerusakan patung prajurit yang memiliki nilai lebih dari 4,5 juta dolar itu adalah kejadian pertama, setelah lebih dari empat dekade dipamerkan di luar China.
"Kami minta Amerika menghukum berat pelaku pencurian dan perusakan harta budaya berharga manusia ini," ujar seorang pejabat China.
Dilaporkan nbcnews.com, sesungguhnya pelaku pencurian jempol itu telah ditemukan. Kejadian itu bermula dari ulah seorang laki-laki bernama Michael Rohana (24).
Kejadian itu terjadi pada 21 Desember 2017 lalu, dan baru diketahui hilang pada 8 Januari 2018. Kepolisian pun langsung melakukan pencarian.
FOTO: Patung Prajurit Terakota milik China yang kehilangan jempolnya saat dipamerkan di Liverpool, Inggris/REUTERS/Andrew Yates
Rupanya, saat terjadi. Michael memang memasuki arena pameran museum diam-diam, dan hendak mengambil swafoto. Namun, nahas saat berfoto selfie dengan salah satu patung prajurit Terakota, jempol prajuritnya malah patah. Ia pun menyimpan jempol itu. Sampai akhirnya polisi menciduknya.
Namun, siapa kira, China begitu marah besar. Patung yang berasal dari tahun 210 sebelum masehi itu, bagi China memang lebih dari segalanya.
Sejauh ini, pelaku perusakan patung Terakota telah menjalani pemeriksaan. Ia pun disebutkan telah bebas, karena membayar sejumlah jaminan. Sementara itu, China dan AS sedang kalang kabut berupaya menyambung kembali jempol sang prajurit.