Ke Lebanon, Menlu Retno Akan Temui Kontingen Garuda
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan melakukan kunjungan ke Lebanon 25-26 Februari 2018 untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam upaya perdamaian di Lebanon. Menlu RI juga akan bertemu langsung dengan pasukan TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda.
Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri RI, Grata Endah, mengatakan, rencana kunjungan ini telah dijadwalkan sejak 2017. Namun, baru bisa diwujudkan pada awal 2018. Terlebih, kunjungan menteri Indonesia ke Lebanon terakhir kali dilakukan sudah 10 tahun yang lalu.
"Kunjungan ini adalah wujud apresiasi serta penghargaan kepada personel pasukan kita yang bertugas di misi United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL)," kata Grata di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Februari 2018.
Menlu Retno dijadwalkan tiba di Beirut pada 25 Februari 2018 pada pagi hari dan akan berkunjung ke dua area sesuai dengan sebaran pasukan Indonesia yakni di Batalyon Infanteri (Indobatt) yang bekerja di Adshits Alqusayr dan ke lokasi di bawah Maritime Task Force di Port of Beirut.
Kunjungan pertama akan difokuskan untuk mengunjungi personel Indonesia yang bertugas di Port of Beirut. Diketahui ada 110 personel Indonesia dan satu kapal kontribusi Indonesia, yakni KRI Usman Harun.
Saat ini, terdapat 15 negara yang tergabung dalam Maritime Task Force, namun hanya lima negara yang menyumbangkan kapal termasuk RI.
Selanjutnya, menlu akan melanjutkan kunjungannya ke Indobatt yang terdiri atas 850 personel. Dalam formasi Indobatt terdiri atas batalyon mekanis, batalyon medical, dan batalyon cimic (civil military cooperation).
"Batalyon cimic ini adalah bagian yang menjadi nilai tambah karena melakukan kegiatan yang sifatnya social engagement kepada penduduk di sekitar kawasan Indobatt seperti kesehatan, pendidikan, pertukaran budaya dan sosial," ujar Grata.
Menlu Retno juga akan mendengar secara langsung aspirasi, baik tantangan dan hambatan yang dihadapi pasukan Indonesia, sehingga Kemlu bisa membantu upaya penyelesaiannya. Menlu juga akan melakukan inspeksi ke KRI Usman Harun untuk meninjau langsung perlengkapan pasukan RI di sana.