Myanmar Hancurkan Makam Etnis Rohingya untuk Hilangkan Jejak
- REUTERS/Cathal McNaughton/File Photo
VIVA – Pemerintah Myanmar dituding menghancurkan lokasi kuburan massal etnis Rohingya dengan buldoser. Laporan ini disampaikan oleh organisasi pemantau hak asasi manusia, Arakan Project. Demikian dilansir dalam theguardian, dikutip Rabu, 21 Februari 2018.
Dilaporkan, Arakan Project bahkan memiliki video sebelum kuburan massal itu dihancurkan oleh pemerintah Myanmar. "Ini tampaknya sebagai upaya menyembunyikan bukti kuburan massal secara permanen," ujar Chris Lewa, Direktur Arakan Project.
Menurut Chris, dari pengamatan mereka di lapangan, saat ini seperti telah tersiar di media, ada dua lokasi yang diduga menjadi kuburan massal etnis Rohingya.
"Namun pada hari Kamis, salah satu kuburan massal telah dibuldoser. Ini bukti bahwa barang bukti pembunuhan massal sedang dihilangkan," ujar Chris.
Chris juga memastikan, jika pelaku penghancuran kuburan massal itu dilakukan oleh pemerintah. "Di bawah kendali pemerintah."
Situs kuburan massal di Rakhine Utara, pernah terungkap beberapa waktu lalu di Maung Nu Kota Buthidaung. Dilaporkan ada puluhan orang yang terbunuh.
Etnis Rohingya telah menjadi korban pembantaian oleh pemerintah Myanmar sejak 2012. Bahkan, ribuan orang diperkirakan tewas pada Agustus 2017, dalam sebuah serangan serentak pemerintah. (ase)