Meruyaknya Bisnis Seks Boneka
- REUTERS/ Jason Lee
VIVA – Bisnis prostitusi yang menyediakan jasa seks menggunakan boneka meruyak di sejumlah negara. Para penyedianya mengklaim, bisnis lendir ini moncer dan mulai diminati.
Di Spanyol, Barcelona misalnya. Negara yang mengklaim sebagai pebisnis pertama boneka penjaja seks komersil (PSK) ini hadir di sebuah klub bernama Lumi Doll.
"Per jam dikenakan biaya satu juta sampai Rp1,4 juta," ujar klub itu dalam sebuah pengumuman beberapa waktu lalu.
Ada banyak ragam boneka PSK yang disediakan, dan pastinya mereka bisa mengenakan kostum apa pun sesuai keinginan pelanggannnya.
Begitu pun dengan di Jerman. Lewat sebuah usaha bisnis bernama Bordoll, mereka pun meraup untung lumayan dari cuma menyediakan boneka PSK. "Rata-rata boneka seks kami disewa sebanyak 12 kali sehari," ujar Evelyn Schwarz dikutip dari metro.co.uk
Tak cuma itu, Evelyn bahkan mengklaim, sebanyak 70 persen pelanggannya juga pasti kembali usai mencicipi boneka PSK yang mereka sediakan.
"Ini bukan fetish, tapi lebih banyak keingintahuan," ujarnya.
Di Austria, bahkan ada boneka PSK bernama Fanny yang begitu populer di sebuah rumah bordil bernama Kontakthof. Ia bahkan lebih digemari ketimbang PSK sungguhan di negara itu.
Di China pun juga begitu. Bahkan negara Tirai Bambu ini juga menyediakan jasa boneka seks berbagi atau disebutnya pacar bersama.
Para boneka PSK ini pun sengaja dibuat dengan ragam kebangsaan, mulai dari China, Hongkong, Korea hingga pun Rusia. Klaim penyedia, mereka sengaja menyediakan layanan itu untuk memfasilitasi orang yang terlibat hubungan jarak jauh.
"Era seks virtual yang mendalam telah datang," ujar Dr Neil McCarthur, Direktur Pusat Etik Profesional dan Terapan di Universitas Manitoba.
Neil menyebut, mereka yang gemar menggunakan jasa boneka seks sebagai kelompok digiseksual, yang memang berharap lewat robot seks bisa mendapatkan hal-hal yang tak bisa dilakukan oleh pasangan manusia.
Sejauh ini, kemunculan bisnis boneka seks yang mulai bermunculan di beberapa negara memang belum menimbulkan gejolak jauh. Namun memang ada sejumlah PSK asli yang kini mulai merasa dikucilkan dengan munculnya pengganti mereka.
"Itu adalah bentuk fetish bagi mereka yang ingin kembali ke masa kecil karena kurang kasih sayang," ujar seorang PSK Jerman bernama Janet yang memprotes kemunculan boneka PSK.