Selain Disiksa, TKW Adelina Juga Harus Tidur dengan Anjing

Kondisi Adelina saat dievakuasi oleh kepolisian Malaysia di rumah majikannya.
Sumber :
  • VIVA/channelnewsasia

VIVA – Sebanyak 19 saksi telah diperiksa guna penyelidikan terkait kematian Adelina Lisao (21), pembantu rumah tangga asal Nusa Tenggara Timur, yang diduga menjadi korban kekerasan majikannya.

Mengerikan, Pria di Jambi Ditemukan Tewas dengan Luka di Leher

Para saksi tersebut termasuk dokter yang merawatnya, serta tetangga rumah tempat Adelina tinggal. Ada dugaan, selain mengalami penyiksaan, korban juga harus tidur di teras rumah dengan seekor anjing Rottweiler. Kepala Polisi Penang, Datuk A. Thaiveegan mengatakan, penyelidikan kasus ini hampir selesai.

"Kami menunggu laporan post mortem sebelum menyerahkan surat-surat kepada deputi jaksa penuntut umum," ujarnya, dikutip dari The Star, Jumat 16 Februari 2018.

Polisi Buru 7 Tersangka Lagi Terkait Kasus Pembunuhan Eks Prajurit TNI Diduga Diotaki Serka HS

Thaiveegan mengatakan, polisi masih terus memeriksa majikan korban yang berusia 60 tahun dan tinggal bersama anak perempuan berusia 36 tahun dan anak laki-laki yang berusia 39 tahun.

Dari penyelidikan awal, polisi meyakinkan bahwa majikan Adelina tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya. Datuk A. Thaiveegan menambahkan, bila pemeriksa menyeluruh terhadap jenazah Adelina selesai dilakukan, jasad korban akan dipulangkan ke Indonesia hari ini.

Pemuda di Kapuas Hulu Bunuh Ibu Kandung Gegara Minta Motor dan Nikah Tak Dikabulkan

Wakil Konsul Jenderal RI di Penang, Osrinikita Zubhana menambahkan, jasad korban akan diserahkan langsung kepada orangtuanya di Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Pemerintah Janji Usut Kematian Adelina

Baca Selengkapnya ...

Balita Korban Penganiayaan di Papua

Polisi Proses Hukum Pasutri yang Diduga Aniaya Balita di Papua

Proses penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana kekerasan fisik terhadap balita AL (5), di Papua yang dilakukan oleh paman dan tante korban di Organda Padang Bulan,

img_title
VIVA.co.id
6 Januari 2025