Saudi Angkat Tangan Urusi Masjid Agung di Belgia, Kenapa?
- REUTERS/Yves Herman
VIVA – Otoritas Arab Saudi telah menyetujui menyerahkan sepenuhnya organisasi maupun pengelolaan Masjid Agung Brussels di Belgia kepada pemerintah negara itu menyusul penyebaran paham radikal yang ditengarai terjadi di kalangan jemaah masjid. Saudi sebelumnya diberikan kelonggaran mengatur dan mengirimkan para ulamanya ke masjid itu oleh Belgia sebagai bagian posisi tawar ekspor minyak mentah Belgia dari Saudi.
Dikutip laman Reuters, Belgia memberikan pengelolaan masjid itu kepada Saudi pada tahun 1969. Masjid itu dioperasikan kembali setelah makin banyaknya komunitas imigran yang beragam Islam di sana. Sementara hingga akhir tahun 1960 sebelum dibuka, Masjid Agung Brussels dijadikan sebagai venue pameran dan penyimpanan karya seni yang disebut Oriental Pavilion.
Dengan dibukanya masjid raya itu, Belgia akan mendapatkan harga minyak mentah lebih murah dari Riyadh.
Namun Saudi kini menyerahkan Masjid Agung Brussels yang berada di ibu kota Uni Eropa itu setelah beberapa kali terjadinya tindakan terorisme baik di Brussels maupun di Prancis yang pelakunya dijejaki berhubungan dengan fundamentalisme yang disebarkan di Belgia.
Meski pemimpin masjid membantah namun Uni Eropa menyatakan bahwa kecemasan makin meningkat setelah adanya serangan teroris yang direncanakan di Brussels. Aksi teroris itu menewaskan hingga 130 orang di Paris pada tahun 2015 dan 32 korban tewas di Brussels.Â
Sementara Saudi kini berusaha lebih terbuka dan menyatakan bahwa posisinya adalah melawan terorisme demi mewujudkan ekonomi yang tak hanya bergantung pada minyak mentah. Oleh karena itu, karena tak ingin dianggap sebagai pelindung masjid yang diduga menjadi penyebaran paham radikal, Saudi menyerahkan pengelolaan sepenuhnya kepada otoritas setempat.
Upaya ini oleh Saudi dan pejabat pemerintahan Belgia disebut sebagai langkah untuk meminimalisasi upaya penyebaran paham terorisme.