Guru di AS Meninggal akibat Flu, Tak Berobat karena Mahal

ilustrasi obat/produk kesehatan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Seorang guru di Amerika Serikat meninggal dunia akibat komplikasi flu setelah dia memutuskan untuk tak mengonsumsi obat antibiotik lantaran harganya yang dianggap terlalu mahal.

Anak 8 Tahun Tewas Akibat Penembakan di Mal Alabama AS

Heather Holland berusia 38 tahun mengajar di sebuah sekolah di Texas sebelum dia meninggal dunia pada hari Minggu kemarin. Dia meninggalkan seorang suami dan dua anak yang masih kecil.

Suami Holland membeli obat Tamiflu seharga US$116 sehari sebelum dia dibawa ke rumah sakit. Namun pengobatan itu tampaknya sudah terlambat. Para ahli berpendapat wabah flu saat ini adalah yang terburuk dalam sejarah Amerika.

Amerika Serikat Sita 13 Ton Rambut Impor dari Xinjiang

"Mulanya dia mengaku tenggorokan gatal sebelum gejalanya memburuk sepanjang minggu. Dokter meresepkan obat tapi dia memilih untuk tidak membelinya," kata suaminya, Frank Holland.

"Itu adalah prinsip hidupnya. Dia orang yang sangat hemat, selalu begitu," ujar Holland, dikutip dari BBC, Selasa, 13 Februari 2018.

Update Corona di Dunia: 10,1 Juta Orang Terpapar, 502.998 Meninggal

Sekolah di beberapa wilayah di Amerika telah ditutup untuk dekontaminasi karena pejabat medis federal memperingatkan bahwa penyebaran flu tahun ini memiliki efek yang sangat mematikan terutama pada anak-anak.

Para ahli memprediksi bahwa flu tersebut membunuh rata-rata 12.000 sampai 56.000 orang AS setiap tahun dan memperkirakan jumlah korban tewas berada di puncaknya pada kisaran tahun ini.

Warga AS didorong oleh pejabat setempat untuk menerima vaksinasi flu yang merupakan metode pencegahan terbaik.
 

Sakit flu

Kenaikan Kasus di Musim Pancaroba, Bagaimana Jika Sakit Flu dan COVID-19 Bersamaan?

Masih diperlukan lebih banyak penelitian mengenai bahaya penuh dari mengidap dua penyakit itu, COVID-19 dan influenze sekaligus.

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2023