Jadi Imam Salat Jumat, Perempuan Muslim Diancam Dibunuh
- VIVA/thehindu.com
VIVA – Jamida, perempuan asal Distrik Malapupuram, Kerala India mendapat ancaman akan dibunuh usai tindakannya menjadi imam dalam Salat Jumat di Desa Cherukode.
Melansir dalam laman thehindu.com, perempuan yang dikenal dengan nama lain sebagai Jamida Teacher ini dianggap telah melanggar Syariat Islam.
Dalam pengakuannya, Jamida mengaku tak takut dengan sejumlah ancaman yang ditujukan kepada dirinya. Ia mengaku siap menerima konsekuensi dari aksinya menjadi imam Salat Jumat.
"Diskriminasi terhadap perempuan telah diciptakan oleh ulama dan cendikiawan Islam selama 14 abad terakhir," ujar Jamida seperti dikutip dari thehindu.com, Rabu, 31 Januari 2018.
Diketahui, Salat Jumat yang diimami oleh Jamida terdiri atas 50 laki-laki dan perempuan di Kantor Komite Utama Organisasi Quran Sunnath Society.
Organisasi ini adalah sebuah gerakan yang didirikan oleh Chekanur Moulavi, seorang ilmuwan muslim radikal yang telah dibunuh secara misterius pada tahun 1993.
Baru-baru ini, kelompok ini juga mendesak pelarangan penyebaran buku Fath-ul-Muuen yang dikarang oleh Sheik Sainuddin Makhum. Mereka menyatakan bahwa buku yang telah dipejari di sejumlah perguruan tinggi Arab dan India itu berperan dalam menanamkan doktrin kepada pemuda muslim untuk melakukan aksi terorisme.