AS Bantah Tuduhan Menekan Palestina
- REUTERS/Mohamad Torokman
VIVA – Pemimpin dari 21 badan bantuan kemanusiaan menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Mereka mengajukan keberatan mengenai tindakan Trump yang menahan dana bantuan sebesar US$65 juta untuk membantu pengungsi Palestina.
Kementerian Luar Negeri AS pekan lalu mengatakan akan menahan dana bantuan setara Rp865 miliar yang akan diberikan kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), dengan mengatakan bahwa mereka perlu melakukan reformasi.
Pemimpin badan bantuan kemanusiaan memperingatkan bahwa akan ada 'konsekuensi mengerikan' jika pemotongan dana bantuan tersebut dipertahankan.
"Kami sangat prihatin dengan konsekuensi kemanusiaan dari keputusan ini terkait bantuan untuk anak-anak, perempuan, dan laki-laki di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat serta Jalur Gaza," tulis surat tersebut, dilansir dari Reuters, Kamis, 25 Januari 2018.
Juru Bicara Kemlu AS, Heather Nauert, membantah langkah tersebut dilakukan untuk 'menghukum' orang-orang Palestina, yang telah sangat kritis terhadap keputusan Trump yang akan memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem.
Menurut Nauert, UNRWA memerlukan reformasi lantaran ada lebih banyak pengungsi di bawah program bantuan tersebut daripada sebelumnya. Selain itu, dana bantuan ke negara lain perlu ditingkatkan, untuk terus membayar semua kebutuhan pengungsi tersebut.