Heineken Kuasai Bir Bintang dan Anker

Bir Bintang Raih Medali Emas
Sumber :

VIVAnews - Heineken berhasil membeli sebagian saham Fraser and Neave (F&N) sehingga membuat perusahaan asal Belanda ini menguasai penuh perusahaan pembuat bir Tiger, Bintang, Anker dan puluhan produk minuman beralkohol lainnya di 14 negara termasuk Indonesia. Kesepakatan ini terjalin pada Jumat 3 Agustus 2012 lalu.

F&N sepakat menjual saham senilai lebih dari US$4 miliar atas Asia Pacific Breweries (APB) yang diprediksi akan melambungkan keuntungan perusahaan Heineken. Saat ini, 30 persen produksi APB adalah untuk produk Heineken.

"Kesepakatan telah disetujui Heineken dan manajemen F&N, dan kesepakatan akan masuk ke persetujuan dari pimpinan F&N dan akan diumumkan secara resmi," kata salah satu sumber Reuters.

Heineken sebelumnya memiliki 42 persen saham APB yang mengendalikan 24 produk minuman ringan Asia. Dengan mengambil 40 persen saham F&N, akan membuat Heineken semakin kuat menghadapi orang terkaya kedua di Thailand yang juga memegang saham F&N.

Heineken sendiri belum bisa diminta pernyataan namun sebuah sumber Reuters menyatakan, pengumuman resmi akan dikeluarkan segera.

Akibat aksi ini, saham Heineken menguat 0,5 persen ke angka 44,67 euro pada pukul 10.30 GMT, sementara saham APB dan F&N di-suspend pada Kamis dan Jumat karena menunggu kesepakatan.

Kesepakatan ini vital bagi Heineken untuk menguasai pasar Asia yang bertumbuh. Penguasa bir ketiga terbesar dunia, APB berharap akan meningkatkan proporsi keuntungan dari Asia menjadi 15 persen dari sebelumnya 6 persen.

Sementara itu, sumber menyebutkan Coca-Cola juga melirik produk F&N lainnya termasuk minuman ringan populer 100PLUS, jus buah, air mineral dan produk makanan. Dengan menguasai sebagian F&N itu, Coca-Cola bisa menyaingi perusahaan Thai Beverage dan Kirin yang juga bertekad mempertahankan kepemilikan di F&N.

Saham F&N dan APB di-suspend setelah sumber menyatakan kepada Reuters bahwa pemimpin F&N yang diketuai Lee Hsien Yang, putra bungsu Lee Kuan Yew, menginginkan tawaran yang lebih baik. Spekulasi merebak, F&N tawar-menawar dengan Heineken.

Heineken sendiri sudah bermitra dengan F&N sejak 1930-an, namun hubungan mereka sempat terguncang ketika Thai Beverage dan perusahaan lain yang terkait konglomerat Thailand, Charoen Sirivadhanabhakdi membeli saham F&N dan APB bulan lalu.

Baleg DPR Tunggu Pemerintah Soal Usulan Presiden Prabowo Kalau Kepala Daerah Dipilih DPRD