Luhut Ungkap Rencana China Tanam Ratusan Hektare Padi di Kalimantan

[dok. Instagram @luhut.pandjaitan]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dalam upaya membantu proyek ketahanan pangan di Indonesia, pemerintah China berencana menerapkan teknologi penanaman padi yang canggih di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Daftar Harga Pangan 15 November 2024: Bawang hingga Daging Sapi Naik

Melalui unggahan di Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Dia menjelaskan bahwa saat ini China memiliki teknologi canggih untuk memaksimalkan penanaman padi, sehingga negara tersebut bisa melakukan swasembada beras.

Kawasan Pulang Pisau di Kalimantan Tengah itu sendiri diketahui merupakan salah satu bagian dari proyek food estate, yang digagas oleh Presiden Jokowi. Karenanya, Luhut memastikan bahwa rencana China ini pun juga sudah dilaporkannya kepada Presiden Jokowi.

Kejar Target Swasembada Gula, PTPN III Dorong Peran Generasi Muda Genjot Sektor Pertanian

"Soal padi, saya sudah lapor pak Presiden. Kita minta mereka (China) memberikan teknologi padi mereka, di mana mereka sukses jadi swasembada. Mereka bersedia. Kita tinggal cari local partner-nya untuk membuat di Kalimantan Tengah," kata Luhut dikutip Senin, 22 April 2024.

[dok. Instagram @luhut.pandjaitan

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Daftar Harga Pangan 14 November 2024: Beras hingga Bawang Naik

Hal tersebut merupakan salah satu isi pembicaraan Luhut dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dalam Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama keempat Indonesia-China (HDCM) yang digelar di Labuan Bajo, pada Jumat, 19 April 2024 kemarin.

Luhut menambahkan, di Kalimantan Tengah itu diperkirakan terdapat luas lahan sebesar 1 juta hektare, yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan tersebut. Namun, penanaman padi yang bakal dilakukan pihak pemerintah China, rencananya akan dilakukan secara bertahap per 100 ribu hektare. Dimana, Perum Bulog nantinya akan menjadi off taker, atau pihak yang akan menampung hasil panen padi pada proyek tersebut.

Luhut memastikan bahwa proyek ini akan berjalan dalam kurun waktu hanya 6 bulan, sebagai bukti efektivitas pemanfaatan teknologi canggih milik China tersebut. Karenanya, Luhut pun meminta anak-anak muda khususnya yang terpelajar, untuk ikut dalam pengembangan pertanian dengan pihak China itu.

"Kita harap enam bulan dari sekarang mungkin kita sudah mulai dengan proyek ini. Tinggal kita sekarang mau ajak anak anak muda indonesia yang ada di bidang pertanian untuk ikut di situ," ujarnya.

Di sisi lain, Luhut mengaku sedikit jengkel dengan pola penanaman padi di Indonesia. Menurutnya, sering kali masalah besar di Indonesia terjadi karena padi, dan ujung-ujungnya membuat Indonesia harus terus-menerus mengimpor beras.

"Padi ini menurut saya menjadi sangat serius, karena selalu masalah kita adalah padi. Beras. Selalu kita impor, 2 juta lah, 1,5 juta lah, dan seterusnya. Jadi kalau program ini jalan, dan menurut saya memang harus jalan," kata Luhut.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Dia menjelaskan, di Pulang Pisau Kalimantan Tengah saja, ada 400 ribu hektare lahan yang bisa ditanam Padi dalam tahap pertama. Bahkan, Dia memprediksi bahwa hasilnya bisa mencapai sekitar 2 jutaan ton, atau separuh dari kebutuhan beras di Indonesia yang menurutnya mencapai 4-5 juta ton.

"Dengan begitu, sudah selesai masalah ketahanan pangan kita untuk beras. Kita akan menjadi lumbung pangan ke depannya, harusnya kan demikian," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya