Tumbuh Dua Digit, Telkom Cetak Laba Bersih Rp 24,6 Triliun di 2023

Gedung Telkom Indonesia.
Sumber :
  • Dok. VIVA

Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp 149,2 triliun di tahun 2023, atau tumbuh sebesar 1,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan Brigade Swasembada Pangan Bisa Lebih dari Rp 10 Juta Per Bulan, Begini Perhitungannya

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) perseroan tercatat sebesar Rp 77,6 triliun, dengan EBITDA margin pada 52,0 persen.

"Sementara laba bersih perseroan tumbuh dua digit sebesar 18,3 persen year-on-year (yoy), menjadi Rp 24,6 triliun pada akhir tahun 2023," kata Ririek dalam keterangannya, Senin, 25 Maret 2024.

Harita Nickel Kantongi Laba Bersih Rp 4,84 Triliun hingga Kuartal III-2024

Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah.

Photo :
  • Dok. Telkom

Dia menjelaskan, capaian positif ini dikontribusi oleh pertumbuhan bisnis Data, Internet & IT Service, yang tumbuh 6,5 persen (yoy) menjadi Rp 87,4 triliun. Selain itu, IndiHome mencatat pertumbuhan pendapatan sekitar 2,7 persen (yoy), dan layanan Interkoneksi juga mencatat pertumbuhan pendapatan 7 persen (yoy).

Pendapatan Energi Mega Persada Naik 8 Persen di Kuartal III-2024

Pada segmen Mobile dan Consumer, Telkomsel selaku anak usaha Telkom mencatatkan kinerja positif mencapai Rp 102,4 triliun. Hal itu didorong oleh pertumbuhan Digital Business hingga 7,6 persen (yoy) menjadi Rp 78,5 triliun, dengan kontribusi dari total pendapatan sebesar 88 persen dari tahun sebelumnya 81,9 persen.

"Telkomsel terus fokus pada peningkatan market share, dengan jumlah pelanggan mobile mencapai 159,3 juta dan pelanggan IndiHome residensial (B2C) 8,7 juta pada akhir 2023," ujar Ririek.

Sepanjang 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal perseroan mencapai Rp 33,0 triliun atau 22,1 persen dari total pendapatan. Belanja modal ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi, demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.

Sejalan dengan implementasi inisiatif FMC, Telkom mengutamakan optimisasi synergy value dari belanja modal, terkait jaringan akses, infrastruktur, dan sistem IT untuk peningkatan efisiensi. Ririek mengaku, anggaran belanja modal juga digunakan untuk beberapa inisiatif besar perusahaan.

Antara lain meliputi peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G, pembuatan Satelit Merah Putih 2 yang saat ini sudah berada di orbit 113 BT, penggelaran sistem komunikasi kabel laut, serta penyelesaian Hyperscale Data Center Cikarang dan pembangunan Hyperscale Data Center Batam.

“Telkom terus berupaya untuk melanjutkan langkah transformasi, sekaligus berinvestasi memperkuat lini usaha digital connectivity, digital platform, dan digital services. Telkom juga memiliki sumber daya yang memadai untuk membantu masyarakat Indonesia meningkatkan literasi dan keterampilan digital, sebagai salah satu modal utama bagi Indonesia untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara maju," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya