Gen Z, Siap Hadapi Dunia Kerja? Ini Tips Kelola Keuangan Agar Tak Terlilit Utang

Ilustrasi dunia kerja.
Sumber :
  • Pixabay

Jakara – Generasi Z yang mulai memasuki dunia kerja biasanya memiliki sedikit pengalaman dalam merencanakan keuangan mereka. Salah satu cara yang efektif untuk menghindari utang dan investasi yang meragukan adalah dengan menabung.

Jaga Transparansi Kurator di Kasus Pailit Sritex, BNI Usul Bentuk Panitia Kreditor Sementara

Menabung dapat membantu para Generasi Z untuk menghindari gaya hidup yang boros, pengeluaran yang tidak terkontrol yang dapat mengakibatkan terjerumus ke dalam utang, penipuan investasi, dan kemungkinan kemiskinan.

Lantas, bagaimana caranya agar Generasi Z dapat disiplin dalam menabung?

Sering Dianggap Sebelah Mata, 5 Etos Kerja Gen Z Ini Ternyata Patut Ditiru

Wealth Management Specialist PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), Imelda Rani menyampaikan, caranya dengan membuat debet otomatis ke rekening tabungan dan buatlah rekening terpisah yang khusus digunakan untuk menabung.

Bank bjb Tawarkan SBN Ritel ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6,50%

Hal itu dikatakan Imelda Rani dalam diskusi Investortrust Goes to Campus di kampus Universitas Tarumanagara Jakarta, Kamis 19 Oktober 2023 lalu.

Menurutnya, saat ini umum dijumpai para Gen Z yang baru lulus kuliah atau sekolah langsung ingin terjun ke dunia kerja atau dunia bisnis.

“Bahkan ada yang langsung menikah,” ucapnya dilansir dari investortrust, Selasa, 19 Maret 2024.

Rani juga berbagi strategi yang disebut ‘Aturan 50-30-20’. Dalam strategi ini, setiap orang diminta untuk menggunakan 50% dari pendapatannya untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk pengeluaran pribadi atau keinginan, dan 20% untuk menabung dan berinvestasi.

“Saya punya rumus how to handle your money like a pro lewat The 50-30-20 Rule. Jadi, 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, misalnya menonton konser dan lainnya, serta 20% untuk tabungan dan investasi,” papar Rani.

Ilustrasi berbicara - ngobrol - meeting - rapat.

Photo :
  • Freepik

Rani juga mengingatkan prinsip yang ditekankan oleh Warren Buffett, seorang tokoh terkenal dalam dunia investasi.

Buffett mengatakan bahwa aturan paling penting dalam berinvestasi adalah untuk tidak pernah mengalami kerugian. Prinsip kedua yang ditekankannya adalah untuk tidak pernah melupakan aturan pertama.

“Itu  pengingat sederhana namun mengena bagi setiap orang untuk membuat keputusan keuangan yang bijaksana,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya