Harga Eceran Tertinggi MinyaKita Baru Akan Naik Usai Lebaran 2024
- Dokumentasi Kemendag.
Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, Pemerintah tidak akan menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita atau minyak goreng bersubsidi dalam waktu dekat ini. Kenaikan HET ini baru akan dilakukan usai Idul Fitri 2024.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan.
"Jadi isu yang terjadi waktu itu terjadi adalah adanya isu akan ada kenaikan HET minyak goreng. Nah, itu sudah kita sampaikan bahwa untuk saat ini kebijakan untuk minyak goreng ini tidak akan ada kenaikan harga acuan setidaknya sampai setelah Lebaran nanti," ujar Isy di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.
Isy mengatakan, terkait tidak dinaikkanya minyak goreng ini sudah dikomunikasikan Pemerintah dengan para pelaku usaha. Meskipun, saat ini evaluasi kenaikan HET MinyaKita terus berlanjut.
"Meskipun saat ini sedang dilakukan evaluasi terkait dengan HET minyak goreng. Jadi waktu itu sudah dilakukan awal bulan lalu sudah dilakukan penegasan kepada para pelaku usaha, asosiasi bahwa untuk kebijakan DMO minyak goreng rakyat masih dipertahankan. Kemudian juga tidak akan mengalami perubahan setidaknya sampai dengan momen idl fitri 2024," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas menyatakan Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita atau minyak goreng bersubsidi akan naik Rp 1.000 menjadi Rp 15.000 per liter usai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal itu disampaikan Zulhas usai menghadiri momen Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12 di Tokopedia, Tower, Jakarta.
“Iya. Abis pemilu Rp 15.000,” kata Zulhas, Selasa, 12 Desember 2023.
Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, kenaikan harga minyak goreng subsidi Pemerintah ini dipicu oleh ongkos pengemasan yang naik.
“Memang mestinya karena packaging-nya sudah mahal, cuma nanti lah abis Pemilu,” jelasnya.