Rupiah Dibuka Melemah vs Dolar AS, Ini Sederet Pemicunya
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah sebesar 40 poin atau 0,27 persen ke posisi Rp 14.998 per dolar AS pada perdagangan Senin pagi, 17 Juli 2023. Itu jika dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp 14.958 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, rupiah di angka Rp 14.945 per dolar AS.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melemah pada hari ini. Hal itu bisa terjadi bila pasar berfokus pada pengumuman suku bunga the Fed.
"Penguatan rupiah terhadap dolar AS bisa saja tertahan hari ini bila fokus pasar ke pengumuman suku bunga AS pekan depan. Probabilitas lebih dari 96 persen bahwa suku bunga acuan AS akan dinaikkan 25 basis poin, menurut survei CME FedWatch Tool," ujar Ariston kepada VIVA, Senin, 17 Juli 2023.
Dolar AS dan rupiah.
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
Selain itu, Ariston menuturkan, data ekonomi AS pada Jumat malam pekan lalu juga menunjukkan bahwa tingkat keyakinan konsumen AS masih tinggi terhadap perekonomian. Hal itu akan mendorong kenaikan inflasi.
"Data ekonomi China pagi ini yaitu data produksi industri dan pertumbuhan PDB kuartal II bisa menjadi penggerak pasar. Rupiah bisa terbantu menguat bila data-data ekonomi China tersebut lebih bagus dari ekspektasi, di tengah perkiraan perlambatan ekonomi China," jelasnya.
Sementara di dalam negeri, lanjut Ariston, pasar akan memperhatikan data neraca bulan Juni. Data ini akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini.
"Bila memperlihatkan surplus yang lebih tinggi perkiraan, ini tentunya dapat menjaga nilai tukar rupiah," kata dia.
Adapun potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini ke arah resisten Rp 14.980-Rp 15.000. Sedangkan potensi support di kisaran Rp 14.930.
