DPR Sahkan Agusman dan Hasan Fawzi Jadi Dewan Komisioner OJK

Ilustrasi Sidang Paripurna DPR
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Agus Rahmat

Jakarta  DPR RI mengesahkan Agusman dan Hasan Fawzi sebagai dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Rapat Paripurna yang digelar hari ini, Kamis, 13 Juli 2023. Dikatakan, sebelumnya keduanya telah menjalani proses fit and proper test pada Senin, 10 Juli 2023. 

10 Kebiasaan yang Ternyata Bikin Kelas Menengah Makin Miskin

Rapat Paripurna DPR RI yang ke-30 Masa Sidang V tahun 2022-2023 itu dipimpin Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Paulus.

"Sekarang perkenankan kami menanyakan kepada sidang dewan yang terhormat, apakah laporan Komisi XI atas hasil uji kelayakan calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, periode 2023-2028 dapat disetujui?" kata Lodewijk.

Utang Pinjol Rakyat Indonesia Capai Rp 74,48 Triliun per September 2024

Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Photo :
  • Website OJK

“Setuju,” kata anggota dewan yang hadir kemudian Paulus mengetuk palu tanda persetujuan. 

OJK Ungkap Sritex Punya Utang Rp 14,64 Triliun ke 27 Bank dan 3 Multifinance

Agusman terpilih sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap Anggota DK OJK.

Sementara Hasan Fawzi Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto merangkap Anggota DK OJK.

Sebagai informasi, sebelum ditunjuk sebagai DK OJK, Agusman merupakan Kepala Departemen Audit Internal di Bank Indonesia (BI). Sementara Hasan Fawzi merupakan mantan Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), dan saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen PT Merdeka Battery Materials Tbk.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hasan Fawzi

OJK Ungkap Transaksi Kripto September Melambat Gegara Dinamika Global

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, nilai transaksi aset kripto per September 2024 melambat -31,17 persen ke Rp 33,67 triliun secara bulanan atau month to month (mtm).

img_title
VIVA.co.id
1 November 2024