Sri Mulyani Kasih Sinyal RI Tak Banyak Ngutang Tahun Ini
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, realisasi penarikan utang 2023 akan lebih rendah dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Diperkirakan jumlah utang dapat diturunkan mencapai Rp 289,9 triliun atau 41,6 persen.
Sri Mulyani mengatakan, hal itu dikarenakan negara menerima penerimaan negara yang masih cukup dan kuat. Serta belanja yang masih terpenuhi.
"Kami memperkirakan pembiayaan akhir tahun bisa diturunkan 41,6 persen atau dalam hal ini realisasi untuk pembiayaan utang akan lebih rendah Rp 289,9 triliun tahun ini," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Banggar Senin, 10 Juli 20223.
Menurutnya, penurunan itu sangat baik, yang mana itu diikuti oleh tren harga dan suku bunga yang melonjak tinggi di berbagai negara.
"Maka strategi positioning dengan menurunkan pembiayaan utang dan penurunan issuance utang menempatkan Indonesia dalam posisi yang relatif aman dan cukup stabil kuat," ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 menargetkan pembiayaan utang sebesar Rp 696,3 triliun. Pemerintah juga akan membayar bunga utang di 2023 sebesar Rp 441 triliun.
Melalui Buku II Nota Keuangan 2023, pembiayaan utang itu lebih rendah karena kondisi perekonomian diperkirakan akan semakin membaik di 2023.
"Hal ini diharapkan dapat mendorong perbaikan kinerja APBN sehingga defisit APBN dapat ditekan kembali dan pembiayaan utang semakin menurun," tulis laporan RAPBN 2023 dikutip VIVA, Jumat 19 Agustus 2022.