Harga Minyak Mentah Dunia Menguat Akibat Permintaan Naik Meski Pasokan Melimpah
- ANTARA/REUTERS/Richard Carson/am
VIVA Bisnis – Harga minyak mentah berjangka menguat sekitar dua dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi 18 Mei 2023), karena optimisme pembicaraan batas utang pemerintah di Amerika Serikat dan permintaan minyak melebihi kekhawatiran tentang pasokan yang melimpah.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, terangkat US$ 1,97 atau 2,78 persen, menjadi menetap di US$ 72,83 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli bertambah US$ 2,05 atau 2,74 persen, menjadi ditutup pada US$ 76,96 per barel di London ICE Futures Exchange.
"Perdagangan minyak yang kuat hari ini adalah tentang ekspektasi perjanjian plafon utang, kemungkinan pada akhir minggu ini, yang tampaknya mencabut beban negatif di sebagian besar kelas aset, termasuk minyak," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Asssociates di Galena, Illionis.
Para pemimpin AS pada Rabu (17/5/2023) menyatakan optimisme pada pembicaraan yang sedang berlangsung tentang plafon utang AS setelah pertemuan kedua
Biden mengatakan dia mengadakan pertemuan yang produktif dengan para pemimpin Kongres. "Saya yakin kita akan mendapatkan persetujuan mengenai anggaran, bahwa Amerika tidak akan gagal bayar," katanya sebelum berangkat ke Asia.
Berbicara dalam sebuah wawancara pada Rabu (17/5/2023), Ketua DPR AS Kevin McCarthy juga menyatakan optimisme bahwa Amerika Serikat tidak akan gagal membayar kewajiban utangnya "pada akhirnya."
Minyak melonjak karena optimisme plafon utang sementara penurunan produksi minyak domestik pada minggu sebelumnya memberikan dukungan tambahan untuk harga minyak, menurut Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.
Produksi minyak mentah harian AS turun menjadi 12,2 juta barel pada pekan yang berakhir 12 Mei dari 12,3 juta barel pada pekan sebelumnya, menurut data persediaan minyak yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (17/5/2023).
Namun, persediaan minyak mentah komersial AS meningkat sebesar 5 juta barel minggu lalu, kontras dengan ekspektasi pasar untuk penurunan minggu ke minggu. (Ant/Antara)