KTT G20 Bali Sepakat Beri Pinjaman US$81,6 Miliar ke Negara Miskin
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
VIVA Bisnis – Negara anggota G20 berkomitmen membantu negara rentan atau miskin dalam menangani penanganan utang. Dalam Konferensi Tinggi Tinggi (KTT) G20 telah disepakati pemberian pinjaman sebesar US$81,6 miliar melalui Hak Penarikan Khusus (Special Drawing Rights/SDR).
Dalam deklarasi para pemimpin di KTT G20 Bali pada poin ke 33 tertulis bahwa negara G20 berkomitmen untuk mendukung negara rentan untuk pulih kembali.
"Kami menyambut janji sebesar US$81,6 miliar melalui penyaluran sukarela Hak Penarikan Khusus atau kontribusi yang setara, dan menyerukan janji lebih lanjut dari semua negara yang bersedia dan mampu. Untuk memenuhi total ambisi global sebesar US$100 miliar dari kontribusi sukarela untuk negara-negara yang sedang membutuhkan," tulis Leaders Declaration G20 Rabu, 16 November 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada paragraf ke-33 tersebut berisi kemampuan lembaga-lembaga multilateral untuk bisa merespons negara-negara yang mengalami kesulitan. Dalam hal ini utamanya karena kondisi global saat ini.
"Negara-negara yang mengalami kesulitan terutama karena pandemi, karena sesudah pandemi banyak yang sudah menggunakan ruang fiskal dan moneter. Oleh karena itu dihantam oleh krisis pangan dan energi, banyak yang kemudian tidak sustainable," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers.
Dengan itu, kata Sri Mulyani, International Monetary Fund (IMF) menawarkan mekanisme bantuan sebesar US$81,6 miliar. Dalam hal ini negara anggota IMF meminjamkan SDR mereka kepada negara yang mengalami krisis.
"Nah US$81,6 miliar ini berasal dari anggota-anggota IMFÂ yang terutama SDR-nya yang ekuivalen. Dengan pangsa share dari kepemilikan di IMF itu dipinjamkan untuk bisa menalangi kebutuhan negara-negara miskin," jelasnya.