Presiden Putin Dipastikan Tidak Hadir Dalam KTT G20 di Bali

Presiden Rusia Vladimir Putin
Sumber :
  • Newsweek

VIVA Bisnis – Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri pertemuan para pemimpin dari negara-negara G20 di Bali, menurut seorang pejabat pemerintah Indonesia.

Suplai Pasukan dan Senjata ke Rusia, Korut Terima Cuan Rp97 Triliun

Presiden Rusia akan diwakili oleh menteri luar negeri Sergei Lavrov, kata Jodi Mahardi, juru bicara menteri koordinator urusan maritim dan investasi. Kedutaan Moskow di Indonesia juga mengkonfirmasi bahwa Putin tidak akan hadir.

"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa (menteri luar negeri) Sergei Lavrov akan memimpin delegasi Rusia ke G20. Program Presiden Putin masih digarap, dia bisa berpartisipasi secara virtual,” kata Yulia Tomskaya, kepala protokol kedutaan Rusia, dikutip dari The Guardian, Kamis,10 November 2022.

Pesan Natal Paus Fransiskus Singgung Ukraina dan Masyarakat yang Kelaparan di Gaza

Baca juga: Luhut Terkejut Atas Pernyataan Media Asing pada Indonesia, Kenapa?

Sebagai tuan rumah G20, Indonesia telah menolak tekanan dari negara-negara barat dan Ukraina untuk menarik undangannya kepada Putin dari KTT para pemimpin dan mengeluarkan Rusia dari kelompok karena perang di Ukraina.

Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Diduga Tabrak Burung, 29 Penumpang Dikabarkan Selamat

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah wawancara dengan Financial Times mengatakan bahwa Rusia disambut baik di KTT tersebut, yang ia khawatirkan akan dibayangi oleh peningkatan ketegangan internasional yang sangat mengkhawatirkan.

"G20 tidak dimaksudkan untuk menjadi forum politik. Ini dimaksudkan untuk ekonomi dan pembangunan,” katanya.

Vladimir Putin saat hadiri Eastern Economic Forum in Vladivostok, Rusia

Photo :
  • (Vladimir Smirnov/TASS News Agency Host Pool Photo via AP

Indonesia juga telah mengundang Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang mengatakan bahwa dia tidak akan ambil bagian jika Putin menghadiri KTT itu.

Sejumlah pemimpin dunia lainnya akan menghadiri KTT yang dimulai pada 15 November, termasuk presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dan presiden China Xi Jinping.

Biden, yang menyebut Putin sebagai penjahat perang, sebelumnya mengatakan dia tidak berniat bertemu Putin di KTT jika dia hadir.

Keputusan itu, yang mengikuti spekulasi berbulan-bulan, muncul saat Moskow menderita kerugian dalam kampanye Ukrainanya dan ketika Kremlin mencoba melindungi diri dari kecaman barat di KTT tersebut.

Pada Agustus, seorang penasihat presiden Indonesia mengatakan baik Putin dan Xi diharapkan dapat menghadiri KTT tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya