Didorong BBM, BI: Inflasi Minggu IV September Capai 1,10 Persen

Nozzle BBM Pertalite dan Pertamax di pom bensin
Sumber :
  • ANTARA PHOTO/M Agung Rajasa/ss/aww.

VIVA Bisnis – Bank Indonesia (BI) memperkirakan, perkembangan inflasi hingga minggu ke-IV September sebesar 1,10 persen secara bulanan atau month to month (mtm).

Ridwan Kamil Janji Gelar Program Sembako Murah Rp 5 Ribu Tiap Bulan jika jadi Gubernur

Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan, berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan BI. Untuk komoditas utama penyumbang inflasi adalah bensin sebesar 0,91 persen (mtm), dan angkutan dalam kota sebesar 0,05 persen (mtm).

"Perkembangan inflasi sampai dengan minggu ke-IV September 2022 diperkirakan inflasi sebesar 1,10 persen (mtm)," kata Erwin dalam keterangan, Jumat 23 September 2022.

Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Oktober 2024 Naik Jadi US$151,2 Miliar

Baca juga: Menteri Basuki: Tol Cisumdawu Operasional Saat Nataru 2022

Erwin menjelaskan, selain bensin dan angkutan dalam kota penyumbang inflasi hingga minggu ke-IV September 2022 diantaranya, angkutan antar kota, rokok kretek filter, dan beras masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm).

Ekonomi Kuartal III-2024 Melambat, Gubernur BI Ungkap Konsumsi Kelas Bawah Harus Didorong

Kemudian diikuti oleh telur ayam ras, pasir, semen dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu IV September yaitu bawang merah sebesar -0,06 persen (mtm), minyak goreng, daging ayam ras dan cabai merah masing-masing sebesar -0,03 persen (mtm).

Petugas SPBU melayani masyarakat dengan mengisi BBM jenis Pertalite di Kota Sorong, Papua Barat

Photo :
  • ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

Berikutnya, cabai rawit, tomat dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02 persen (mtm). Serta tarif angkutan udara sebesar -0,01 persen (mtm).

"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait. Dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya